Di Tengah Pandemi, Hotel di Bali Upayakan Berbagai Cara untuk Bertahan

Pelayanan dan kunjungan wisatawan domestik di Nyuh Bali Resort and Spa di tengah pandemi. (sumber: galeri hotel)

Penulis: Ni Kadek Ayu Pratiwi

Pandemi memukul perekonomian Bali yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai penunjang utamanya. Telah terjadi lonjakan penurunan pada tingkat keterisian atau okupansi hotel di Bali hingga 80% di awal masa krisis, Februari 2020. Kewalahan mengatur dana operasionalnya, tidak sedikit hotel memilih untuk tutup, bahkan ada yang berangsur bangkrut. Namun di sisi lain, untuk tetap menjalankan roda perekonomian, dua hotel di Ubud, Bali, memilih meresmikan serta memperluas layanannya di tengah pandemi.

Kahayana Suites, adalah salah satu hotel baru yang memilih untuk meresmikan serta membuka layanannya. Berlokasi di Jalan A.A. Gede Rai, Lodtunduh, ubud, Gianyar, Bali, Kahayana Suites resmi dibuka dan menerima kunjungan wisatawan per September 2020. Terbilang sangat baru, Kahayana Suites memilih untuk menjalankan operasionalnya, di saat banyak hotel lain memilih tutup sementara.

Memilih untuk melakukan peresmian dan pembukaan di tengah gejolak krisis, adalah kebijakan manajemen hotel. Pihak hotel memutuskan untuk menjalankan operasional sepenuhnya sebagai upaya merawat fasilitas. Untuk menarik minat pengunjung, Kahayana Suites menawarkan promo menarik di akhir pekan dengan target wisatawan domestik.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by kahayanasuites (@kahayanasuites)

Operasional hotel dijalankan dengan jumlah tenaga kerja seadanya. Menurut Nengah (21) salah satu staf hotel, dirinya sangat beruntung dipanggil untuk bekerja. Kahayana Suites hingga saat ini tidak melakukan perekrutan staf, dan hanya menerima staf peralihan dari cabang Resort Seminyak. Hingga akhir tahun ini, pihak hotel memutuskan tidak akan membuka lowongan.

Para staf bekerja bergantian dan merangkap pekerjaan lain yang ada, dengan jumlah staf saat ini sebanyak delapan orang. Dimonitori langsung oleh owner dan dipimpin seorang staf kepala, Kahayana Suites berusaha memberikan layanan terbaik, dengan fasilitas hotel yang unik berkonsepkan traditional outdoor look.

Di sisi lain, Nyuh Bali Resort and Spa, sebagai hotel yang berdiri sejak 2018, melakukan perluasan layanan di tengah pandemi. Merespon adanya peluang pada sektor pariwisata membuat pihak hotel bergerak cepat dalam pengembangan layanan. Perluasan dilakukan dengan pembangunan unit bangunan baru tepat di sebelah unit lama. Telah berlangsung sejak sebelum pandemi, pembangunan kini sudah mencapai 40%.

Berkonsepkan private villa sejumlah 15 unit, Nyuh Bali Resort and Spa tetap beroperasi, dengan penyesuaian di berbagai hal. Salah satu yang mendapat penyesuaian adalah terkait staf hotel. Pihak manajemen hotel memutuskan untuk merumahkan kurang lebih 10% dari total staf dan mengubah pembagian kerja.

Keadaan staf yang merangkap berbagai pekerjaan, sebagai staf dapur sekaligus petugas kebersihan lingkungan hotel. (sumber: dokumen pribadi)

Penyesuaian yang dilakukan terkait staf adalah dengan diterapkannya standar operasional baru dan pengurangan intensitas kerja. Staf yang masih dipekerjakan banyak mengambil alih pekerjaan yang bersifat perawatan lingkungan hotel. Ini berlaku untuk seluruh staf departemen hotel, selama tidak adanya kunjungan wisatawan. Intensitas kerja dikurangi dengan pembagian rata 15 kali kerja setiap bulannya untuk seluruh staf.

Merosot turun hingga minus 10,98% pada triwulan II tahun 2020, akibat mandetnya pariwisata. Sejumlah 90% lebih hotel di Bali telah memutuskan merumahkan stafnya, per-April 2020. Beberapa staf yang masih dipekerjakan merasa sangat bersyukur dan diperhatikan pihak hotel.

“Secara pendapatan memang jika dibandingkan situasi normal jauh berbeda. Tapi menurut saya pribadi, ini masih sangat layak secara gaji yang didapat dan diberikan pihak hotel,” papar Eka (31), salah satu staf di Nyuh Bali Resort and Spa. Kebingungan dirasakan pihak manajemen hotel, terkait langkah atau kebijakan yang harus diambil demi keberlangsungan seluruh pihaknya.

Pariwisata Bali menyumbang 48,3% untuk perekonomian Bali, dengan mengandalkan kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara sebagai penunjang pertumbuhan. “Dari dulu Bali sudah bergerak di sektor ini, untuk berubah dan beralih ke sektor lain, agaknya susah. Saya memilih terjun ke profesi yang sekarang, karena melihat potensi dari pariwisata” terang Dwi (24), pimpinan staf Kahayana Suites.

Berharap pandemi segera berlalu dan pariwisata dapat kembali tumbuh seperti dulu lagi menjadi pengaminan setiap orang yang bergerak di lini ini. Nengah dan seluruh staf hotel lain mengamini kedatangan wisatawan asing demi menunjang pariwisata Bali.

Catatan redaksi: Pada masa pandemi, banyak mahasiswa Dikom UGM yang menjadi jurnalis Warga Jogja tidak berada di Yogyakarta. Ini adalah salah satu liputan yang mengangkat cerita dari kota tempat mereka tinggal saat ini, daerah asal mereka.