Menyesap Hangatnya Jamu di Kaliurang

oleh: Iqbal Maulana

Sejuk, dingin, tapi menghangatkan. Itulah perasaan bertentangan yang mucul ketika meminum jamu godhog Merapi Farma Herbal di Dusun Sidorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman.

Usaha yang dirintis sejak 1997 ini tidak hanya melayani penjualan jamu dan pembibitan saja. Di bawah nama Perusahaan Merapi Farma, mereka menjalankan usaha pembudidayaan dan pengolahan bahan-bahan jamu.

Usaha budidaya tidak dilakukan Merapi Farma sendiri, mereka bekerja sama dengan sebuah kelompok tani yang terdiri dari 40 petani di Kecamatan Kaliangkring Magelang. Usaha warung jamu di sini didirikan oleh Sidiq Raharjo pada tahun 1994. Warung tersebut berupa depot sederhana yang berdindingkan gedheg dengan suasana pedesaan yang asri. Meski sederhana tiap tahunnya Merapi Farma mampu menghasilkan omset lebih dari 500 juta rupiah.

Depot Jamu Godhog Merapi Farma Herbal beralamat di Jalan Kaliurang KM 21,5. Tempat ini tidak terlalu jauh dari jalan utama dan dapat dijangkau oleh kendaraan roda empat.

 

Merapi Farma koleksi lebih dari 200 jenis tanaman obat. Tanaman obat tersebut terbagi kedalam tiga kategori, yakni batang, akar-akaran serta biji-bijian.

 

Tanaman obat sebagai bahan dasar jamu godhog ditanam dan dirawat dengan berbagai perlakuan khusus serta ketelitian yang tinggi. Hal tersebut demi kualitas jamu yang terbaik.

 

Beberapa jamu dijual dalam bentuk serbuk yang dikemas dalam bungkus plastik. Harga per kemasan berkisar di antara Rp 25.000.

 

Terdapat 19 jenis jamu godhog yang disajikan kepada pengunjung. Jamu-jamu tersebut tak kalah khasiatnya dengan obat-obat sintetis yang dijual di apotek.

 

Kedua jamu penambah vitalitas, Jaganita dan Jagapria, menjadi produk yang paling sering dicari di depot jamu godhog.

 

Segelas jamu di depot ini dijual berkisar Rp 5.000. Harganya yang murah dan budidaya yang tidak terlalu rumit membuat tanaman obat menjadi tumpuan perekonomian warga sekitar.