Rujak Es Krim Pertama di Yogyakarta: Rujak Es Krim Pak Nardi

Pembeli dapat menikmati Rujak Es Krim Pak Nardi dengan tambahan kerupuk (30/8/2019)

Oleh: Gisa Astania 

“Berdiri sejak 1978, Rujak Eskrim Pak Nardi menjadi legendaris dengan cita rasa yang tetap dipertahankan hingga kini. Pelanggannya terdiri dari semua kalangan dari berbagai kota.”

Rujak Es Krim Pak Nardi beralamat di Jalan Harjowinatan, Purwokinanti, Pakualaman, Yogyakarta.  Awalnya, warung rujak ini dikelola oleh Sunardi (pemilik) dan istrinya. Sementara sekarang, warung tersebut dikelola oleh dua orang, yakni Noviah dan Narto. Noviah merupakan anak dari Pak Nardi yang  meneruskan usaha orang tuanya ini.  Warung Rujak Es Krim Pak Nardi buka setiap hari pada pukul 08.00 – 16.00. Sementara itu, waktu paling ramai berada pada pukul 12.00 – 14.00.

Proses produksi rujak es krim secara keseluruhan dilakukan di rumah. Mulai dari membuat bumbu sambal, eskrim, hingga memarut buah. Rujak Es Krim Pak Nardi menyajikan enam varian buah, yakni bengkoang, mangga, timun, kedondong, pepaya, dan nanas. Dalam sehari, Rujak Es Krim Pk Nardi bisa mengahabiskan 30 kg buah serta 20 kg gula aren sebagai bumbu rujak. Buah disajikan dengan berbentuk parutan, proses pemotongannya masih menggunakan alat manual sama seperti saat pertama kali buka pada tahun 1978.

Kunci dari bertahannya Es Rujak Pak Nardi hingga sekarang terdapat pada cita rasa. Sejak buka pertama kali, rasa sambal dan teknik pembuatan tidak ada yang berubah. Adapun, dari sejak dulu harga juga selalu dikontrol agar tetap dapat dijangkau oleh semua kalangan. Saat ini, satu porsi dihargai Rp 8000. Rata-rata pembeli dalam sehari mencapai 250-300 orang.

Sementara itu, rata-rata omzet mencapai Rp2.000.000 – Rp2.400.000. Pembeli tidak hanya datang dalam kota, Ismiah mengatakan bahwa Rujak Eskrim Pak Nardi memiliki banyak pelanggan dari luar kota. Selain melayani di tempat,  Es Rujak Pak Nardi juga melayani pemesanan. Noviah menuturkan bahwa Fakultas Teknik UGM dan Fakultas Hukum UGM adalah pihak yang paling sering melakukan pemesanan. Rata-rata sekali pemesanan dapat mencapai 200 – 300 porsi.

Rujak Es Krim Pak Nardi, rujak es krim legendaris di Yogyakarta (30/8/2019)

 

Para pembeli Rujak Es Krim Pak Nardi tengah menikmati menu yang disediakan (30/8/2019)

“Pelanggan es rujak ini berasal dari berbagai daerah, mulai  Jakarta, Surabaya, Bandung dan kota-kota lain di Indonesia. Bahkan banyak juga bule-bule yang mampir, ” kata Noviah.

Ismirah menambahkan bahwa banyaknya pelanggan yang terdiri dari berbagai tempat, terutama luar kota dilatarbelakangi bahwa dulunya para pelanggan tersebut pada tahun 1990an hingga 2000 awal menimba ilmu di Yogyakarta. Ketika itu, mereka seringkali membeli Es Rujak Pak Nardi, terlebih pada saat itu Rujak Es Krim Pak Nardi merupakan satu-satunya rujak es krim yang ada di Yogyakarta.

“Para pelanggan dari luar kota yang dulunya kuliah di Jogja, kebanyakan kalo main ke sini itu untuk nostalgia,” kata Ismiah.

Salah satunya adalah Normah. Normah dulunya merupakan mahasiswa yang menimba ilmu di Yogya, kini setelah lulus Normah menetap dan memiliki pekerjaan di Jakarta.

“Saat sedang di Yogya, Rujak Es Krim Pak Nardi merupakan tempat yang wajib saya kunjungi. Di sini rasanya beda, terlebih di Jakarta gak ada es rujak,” kata Normah.

Tampilan dari menu legendaris Rujak Es Krim Pak Nardi. Sumber: akun instagram @mostwantedfood (17/6/2019)

Pada tahun 1978, Sunardi menjajakan dagangannya dengan menggunakan gerobak sembari berkeliling Kota Yogyakarta. Alat yang digunakan adalah alat manual. Ketika itu, aneka buah yang akan dijadikan rujak masih diserut di atas gerobak, sementara es krim sudah diproduksi dari rumah. Kemudian, pada tahun 1980 Sunardi membuka tenda untuk berjualan di trotoar, lokasinya tepat berada di depan Warung Es Rujak Pak Nardi sekarang. Pada Agustus 2019, barulah Sunardi pindah berjualan di bangunan warung. Sudah ada selama 41 tahun, Rujak Es Krim Pak Sunardi hanya memiliki satu cabang.

“Kami tidak memiliki cabang dan tidak berniat untuk membuka cabang, karena kami hanya ingin ada satu. Sehingga ketika orang-orang mencari es rujak pertama di Yogyakarta, ya mereka hanya akan ke sini,” kata Ismiah, pemilik Es Rujak Sunardi yang sekaligus merupakan istri dari Sunardi.

Terdapat tiga hal yang membuat Rujak Es Krim Pak Nardi berbeda dengan rujak es krim lain. Pertama, penggunaan alat manual untuk rujak dan es krim. Kedua, Es Rujak Pak Nardi menyajikan bumbu gula secara terpisah. Bumbu rujak diletakkan di dalam toples yang ada pada tiap meja, ini membuat pembeli bebas mengambil seberapa banyak bumbu. Terakhir, terdapat kerupuk yang disajikan pada toples, hal ini menawarkan kepada pembeli untuk menikmati sajian rujak es krim dengan cara yang tidak biasa.