Amazing Race, Keliling Museum Malam Hari

Pemandu Museum Benteng Vrederburg tengah menjelaskan peran tokoh-tokoh penting dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia (10/3)

oleh: Reza Duratin Nasira

Berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa yang digagas oleh mahasiswa UGN, komunitas Malam Museum bertranformasi menjadi komunitas yang mengajak semua orang untuk lebih mencintai museum melalui kegiatan yang menyenangkan.

Komunitas Malam Museum lahir dari  Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) pada 2012. Ide ini muncul dari empat mahasiswa sejarah dan satu mahasiswa pariwisata UGM, yaitu Ika Tantri Apsitasari, Erwin Djunaedi, Ody Dwi Cahyo, Yayum Kumai, dan Bahtiar Saiful Hidayat.

Program Komunitas Malam Museum pertama kali diluncurkan pada 17 Maret 2012 di Museum Benteng Vrederburg, dan sejak saat itu Komunitas Malam Museum telah melaksanakan kegiatanuntuk mendekatkan museum kepada masyarakat.

Komunitas Malam Museum pada awalnya merupakan komunitas yang bergerak untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini dikarenakan, sepanjang tahun pertama merupakan pelaksaan program PKM yang didampingi oleh Direktorat Pendidikan Tinggi dari Kemristekdikti. Setelah 2013, Komunitas Malam Museum menjadi komunitas nirlaba, dan semua program dilaksanakan tanpa dipungut biaya.

Hingga hari ini, Komunitas Malam Museum memiliki 24 anggota aktif.

“17 Maret 2013 merupakan tanggal penting saat kegiatan perdana komunitas ini mulai berjalan. Setelah mendapatkan persetujuan dari Museum Benteng Vrederburg untuk melakukan kegiatan ini, kami berupaya menyusun kegiatan yang menyenangkan dan juga edukatif,”  kata Erwin Junaidi, selaku pengagas sekaligus ketua komunitas Malam Museum.

Kegiatan rutin andalan Komunitas Malam Museum adalah Amazing Race, yaitu jelajah museum di malam hari. Amazing Race dilaksanakan sebelas kali dalam satu tahun, dan telah dilaksanakan di lima museum di Yogyakarta. Namun, kegiatan ini paling sering dilaksanakan di Museum Benteng Vrederburg.

Selain itu terdapat kegiatan Kids in Museum, yang diluncurkan pada 2015 yakni kegiatan berkeliling museum dengan orang tua dan anak sebagai peserta yang dilaksanakan pada pagi hari. Pada bulan Maret lalu, Kids In Museum dilaksanakan di Museum Senobudoyo.

Program lain yang dilaksanakan secara rutin adalah Kelas Heritage. Kelas Heritage pertama kali dilaksanakan pada 2016, yang membahas tentang isu terkait cagar budaya dan dilaksanakan di tempat seperti seperti Klenteng Poncowinatan, dan Kampung Ketandan.

Peserta Kegiatan Amazing Race Tengah Berkumpul Untuk Melakukan Permainan (10/03).

Erwin Junaidi memiliki keinginan untuk menghapus stigma orang-orang terhadap museum yang terkesan kuno dan tidak seru. Ia berharap Komunitas Malam Museum dapat melakukan misi untuk mengenakan kembali museum lewat cara yang menyenangkan pada masyarakat.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Tia, sebagai perwakilan Museum Benteng Vrederburg, “Banyak orang-orang yang berpikir bahwa museum merupakan tempat barang-barang kuno dan berdebu berada , dan hanya anak sekolah yang berkunjung ke museum,” kata Tia.

Padahal, sebenarnya Museum merupakan objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, dan mampu memberikan edukasi bagi pengunjungnya.

Peserta Program Malam Museum Berusaha Memecahkan Teka Teki dalam Kegiatan Mini Games (10/03)

Lalu seperti apa Amazing Race yang diadakan pada 10 Maret lalu? Kegiatan rutin yang diikuti oleh 100 peserta diawali dengan menjelajahi diorama dalam museum sambil mendenrgarkan paparan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kemudian, dilanjutkan permainan, dengan peserta dibagi menjadi 24, masing-masing, yang saling bekerja sama menyelesaikan teka-teki. Terdapat penampilan kelompok musik daerah yang memainkan Musik Melayu menjelang akhir kegiatan.

Rangkaian kegiatan ini tidak dipungut biaya, fasilitas yang didapatkan seperti kaos, makanan ringan, air mineral, dan makan malam dibagikan pada secara cuma-cuma. Kegiatan Amazing Race ini diadakan setiap bulan, dan hanya dapat diikuti oleh 100 orang pendaftar tercepat.

“Sebenarnya, saya tidak mengira kegiatan Amazing Race akan semenyenangkan ini. Berkat kegiatan ini, saya rasa saya harus lebih sering lagi main ke museum,” kata Annisa salah saru peserta Amazing Race.

“Dengan adanya upaya membangun suasana baru ini, kami harap pandangan umum mengenai museum menjadi berubah karena menikmati museum juga bisa dilakukan dengan cara yang seru,” kata Erwin.