Kebun Bunga Yang Sedang Populer di Yogyakarta

Oleh: Nabila Hanum

Kebun bunga amarilis yang berada di Patuk Gunungkidul dan juga kebun bunga matahari di Bantul kembali mekar. Kedua taman bunga ini mendatangkan daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk melihat-lihat keindahannya.

Kebun bunga amarilis di Desa Salam, Patuk, Gunungkidul berasal dari bunga yang berada di ladang salah satu masyarakat. “Bunganya terlihat tidak terawat, jadi akhirnya saya beli dengan harga yang tidak terlalu mahal. Awalnya saya beli satu kwintal,” kata Karse pemilik kebun bunga Amarilis (27/10).

Dua tahun lalu saat pertama kali viral di media sosial, taman bunga amarilis terlihat rusak diinjak-injak oleh pengunjung. “Sekarang sudah dibuatkan pembatasnya dan jalan khusus untuk pengunjung agar tidak menginjak bunganya lagi,” kata Karse.

Kini bunga yang dikenal dengan nama Puspa Patuk tersebut telah mekar kembali di atas lahan seluas lebih kurang 2.300 meter persegi.

 

Kondisi taman bunga amarilis yang dua tahun lalu rusak diinjak-injak oleh pengunjung. (Sumber: regional.kompas.com)

“Kebunnya luas, bunga-bunga juga indah. Lebih tertata dari tahun lalu karena sekarang sudah diberi jalan khusus untuk pengunjung agar tidak menginjak bunganya lagi,” kata Indah pengunjung kebun bunga Amarilis (27/10).

Setiap harinya, kebun bunga ini didatangi tak kurang dari dua ratus pengunjung. Dan Bunga Amarilis ini hanya mekar di awal musim hujan. Sang pemilik, Karse juga juga menjual bibit bunga Amarilis yang dijual seharga Rp 3.000 – Rp 5.000 per pot.

Kebun bunga matahari di Pantai Samas, Bantul (20/10)

 

Selain kebun bunga Amarilis yang sedang mekar dan menjadi viral di media sosial, ada juga kebun bunga matahari yang baru-baru ini ramai dibicarakan di media sosial. Kebun bunga ini terletak di Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) di sisi utara Pantai Samas, Dusun Tegalsari, Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul.

Bunga matahari di kebun ini merupakan pemberian dari tempat pemilik kebun. “Awalnya diberi teman. Lalu saya tanam untuk melindungi tanaman cabai, agar kumbang-kumbang hinggap di bunga matahari bukan di bunga tanaman cabai.” kata Etik Purwanti pemilik lahan (20/10).

Umur bunga ini sama dengan cabai, sudah ditanam dua bulan yang lalu. Tetapi, bunga matahari hanya bertahan selama satu setengah bulan, setelah itu akan layu.

Kebun bunga matahari yang berada di lahan seluar 1000 meter persegi ini menjadi viral di media sosial dan menarik cukup banyak pengunjung karena sedang bermekaran.

“Lebih kurang ada seratus pengunjung yang berkunjung setiap harinya dan akan semakin bertambah jika hari libur,” kata Etik Purwanti (20/10). Berbeda dengan bunga Amarilis, bunga matahari tidak punya musim khusus untuk mekar.

Dengan hanya dipungut biaya masuk sebesar Rp 5000, pengunjung sudah bisa berselfie di dalam kebun bunga matahari. Tak heran, pengunjung kebun ini berdatangan dari berbagai kota di luar Yogyakarta, salah satunya Sita.

“Saya berasal dari Klaten. Rencana awal memang hanya liburan dan sekalian mampir. Bunga matahari dan kebun cabenya terlihat terawat karena sudah disediakan jalan kecil untuk pengunjung,” kata Sita.