EHEF 2018, Pertemuan Perwakilan Universitas Eropa dengan Mahasiswa Indonesia

Panggung utama acara EHEF 2018 di JEC, Yogyakarta (13/11).

Oleh: Hazira Ulfa

European Higher Education Fair (EHEF) 2018 di JEC (13/11) menampilkan presentasi dan konsultasi dari banyak universitas di Eropa serta tawaran beasiswa bagi warga Indonesia untuk kuliah di sana.

Yogyakarta merupakan destinasi terakhir dari acara EHEF atau Pameran Pendidikan Tinggi Eropa, setelah sebelumnya diadakan di kota Bandung (8/11) dan kota Jakarta selama dua hari, (10/11) dan (11/11).

EHEF 2018 turut diramaikan oleh puluhan stan universitas dari Eropa dan juga stan beasiswa ternama seperti LPDP dari pemerintah Indonesia dan Erasmus+ dari Uni Eropa.

Stan negara-negara Eropa pada pameran pendidikan EHEF 2018 di JEC Yogyakarta (13/11).

Saat ditemui di JEC (13/11), Gwendolyn selaku Content Manager dari EHEF.ID menyatakan, “Acara ini diselenggarakan oleh EHEF.ID yang bekerja sama dengan Uni Eropa dan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi para mahasiswa yang ingin mengejar program S2 dan S3 di Eropa”.

Gwendolyn (sebelah kanan) bersama panitia EHEF saat ditemui di Help Desk EHEF 2018 di JEC, Yogyakarta (13/11).

EHEF diselenggarakan setiap menjelang akhir tahun dengan tujuan agar pelajar Indonesia dapat mempersiapkan dirinya sedini mungkin dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai penerimaan mahasiswa baru oleh universitas-universitas di Eropa, yang biasanya akan mulai membuka masa pendaftaran pada awal tahun secara berurutan.

Pada tahun ini, Uni Eropa melalui program Erasmus+ memberikan beasiswa kepada 240 mahasiswa dan dosen Indonesia untuk dapat menempuh pendidikan di negara-negara Uni Eropa. Sejak tahun 2004 hingga saat ini, lebih dari 1.600 mahasiswa Indonesia telah memperoleh manfaat dari Program Beasiswa Erasmus+.

Setiap tahunnya Uni Eropa telah memberikan lebih dari 1.500 beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di Eropa melalui berbagai program beasiswa yang ditawarkan, dan saat ini, sekitar 9.600 pelajar Indonesia sedang menempuh pendidikannya di Eropa.

Uni Eropa juga bekerja sama dengan ASEAN dalam upaya memberikan beasiswa kepada 500 mahasiswa yang berasal dari ASEAN melalui Program EU Support to Higher Education in ASEAN Region (SHARE).

Salah satu negara Uni Eropa, Prancis, memiliki fakta unik mengenai beasiswa Eiffel yang ditawarkan oleh Kementrian luar negerinya dan Uni Eropa.

Shaffa, peserta EHEF 2018 yang juga mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta mengatakan, calon penerima beasiswa Eiffel hanya boleh mendaftar sekali seumur hidup. Hal ini dibenarkan oleh perwakilan Campus France saat menyajikan materi presentasi di acara EHEF 2018 (13/11).

Jika gagal mengikuti proses seleksi, maka calon penerima beasiswa tidak akan bisa mendaftar kembali pada program ini sampai kapanpun.

Informasi mengenai penyelenggaraan EHEF 2018 tidak hanya diperoleh melalui kanal yang dimiliki oleh EHEF.ID seperti website, facebook, twitter, dan Instagram.

Eliya dan Nona, pelajar salah satu SMA di Yogyakarta, mengatakan bahwa, mereka menemukan informasi tentang EHEF 2018 melalui guru ekstrakurikuler bahasa Prancis di sekolahnya.

“Menurut kami, acara ini mampu menjadi jembatan penghubung bagi calon mahasiswa dengan kampus impian dan beasiswa yang diinginkan, serta memotivasi kami untuk belajar lebih giat agar bisa mewujudkan impian untuk menempuh pendidikan di Eropa,” tutup mereka.