Lokakarya Wayang Dalam Memperingati Hari Wayang Sedunia

Pembuatan Wayang Sada dipandu oleh Marsono (pengrajin wayang Sada) di Musuem Sonobudoyo (7/11).

oleh: Agustina Rezekynta Karina Tarigan

Batik, keris, dan wayang adalah warisan budaya yang sudah mendapat pengakuan internasional. Sebagai upaya untuk terus melestarikan warisan budaya tersebut, Dinas Kebudayaan Provinsi DIY mengadakan kegiatan Festival Jogja Heritage 2017 dengan mengangkat tema wayang. Pada 7 November, yang juga merupakan Hari Wayang Sedunia, salah satu kegitan Festival Jogja Heritage adalah lokakarya pembuatan wayang Sada dan wayang Kardus.

Museum Sonobudoyo diramaikan oleh pelajar SD Kanisius Pugeran, SMPN 2 dan SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Lokakarya ini menghadirkan pengrajin wayang Sada, Marsono, dan pengrajin wayang kardus, Suratmo. Keduanya telah menekuni kerajinan wayang selama lebih dari enam tahun.

Selain itu, Museum Sonobudoyo juga dihiasi dengan kurang lebih 40 jenis wayang dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari wayang yang sakral digunakan pada acara hajatan Abdi Dalem Kraton atau pada acara ulang tahun DIY yaitu Jejeran Ngastina (Koleksi Kraton Yogya) dan Wayang Gedhog (Koleksi Pura Pakualam), sampai pada pengembangan wayang kekinian seperti Wayang Hiphop dan Wayang Republik.