Webinar DAAD: Mengulas Kepercayaan Publik terhadap Pemerintah dan Media di Jerman dan Indonesia

DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst atau Dinas Pertukaran Akademis Jerman) Indonesia Regional Office Jakarta selenggarakan webinar ke-11 bertemakan krisis Covid-19 pada Selasa (21/04).

Oleh: M. Fadhil Pramudya P.

Pada masa pandemi Covid-19, kepercayaan publik terhadap pemerintah dan media menjadi sangat penting di tengah situasi yang tidak pasti.

Menurut Mira Rochyadi-Reetz, peneliti di Departemen Penelitian Media Empiris dan Komunikasi Politik Technische Universitat Ilmenau, Jerman, kepercayaan dari masyarakat, baik terhadap pemerintah maupun media, perlu terus diupayakan supaya penanganan Covid-19 bisa dilakukan lebih baik.

“Kepercayaan terhadap pemerintah dan media berita sangat penting, karena dua institusi ini menjadi komponen yang berpengaruh dalam situasi krisis pandemi,” katanya dalam webinar yang diadakan oleh DAAD Indonesia Regional Office Jakarta (21/04).

Sebelum pandemi Covid-19, pemerintah dan media telah mengalami krisis kepercayaan dari publik. Hal ini dapat dilihat dalam survei global Edelman Trust Barometer 2020 yang dirilis lembaga konsultan bisnis Edelman pada Januari 2020.

Survei tersebut merupakan laporan hasil survei di 28 negara, yang melibatkan puluhan ribu responden berusia 18-64 tahun. Dalam survei tersebut Edelman mengukur tingkat kepercayaan warga terhadap empat institusi, yaitu LSM, perusahaan, media berita, dan pemerintah. Pengukuran dilakukan dengan memakai indikator “kompetensi” dan “perilaku etis”. Hasil survei menunjukkan bahwa media berita dianggap kurang etis dan kurang berkompeten, sementara itu pemerintah dianggap paling tidak etis dan paling tidak kompeten.

Namun, setelah pandemi Covid-19 ini menyerang dunia, termasuk Jerman dan Indonesia, pemerintah kedua negara tersebut mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakatnya.

Sementara itu, survei Civey, atau Citizen and Survey (2020), menyatakan bahwa masyarakat di Jerman memiliki tingkat kepuasan yang tinggi atas sikap dari pemerintah dalam manajemen penanganan krisis pandemi ini. 64,1% informan menyatakan kepuasannya terhadap pemerintah, sedangkan 25,8% informan tidak puas dan sisanya 10,1% menyatakan ragu-ragu.

Di Indonesia, survei Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI), pada Maret 2020 menyatakan bahwa 66,6% responden memiliki kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah dalam menangani virus Corona, sedangkan 33,4% responden menaruh kepercayaan yang rendah kepada pemerintah dalam menghadapi krisis pandemi ini.

Dua survei itu menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat di Jerman dan Indonesia masih memiliki kepercayaan dan tingkat kepuasan yang tinggi kepada pemerintah dalam menangani virus Corona.

Sementara itu, dalam hal akses media sebagai sumber informasi, media Jerman memiliki tingkat akses yang lebih sering oleh masyarakatnya daripada di Indonesia. Berdasarkan survei yang juga dilakukan Lembaga Survei Kedai KOPI, mengenai sumber informasi yang digunakan masyarakat selama krisis pandemi menunjukkan bahwa 79,5% responden menggunakan media sosial sebagai sumber informasinya, sedangkan untuk sumber informasi yang berasal dari televisi digunakan oleh 72,7% responden dan 40% responden mendapatkan informasi tentang Covid-19 dari teman.

Berbeda dengan di Jerman, survei Johannes Gutenberg Universität Mainz, menyebutkan bahwa selama krisis Covid-19, masyarakat lebih sering menggunakan sumber yang berasal dari lembaga penyiaran publik. Tingkat keseringan akses penyiaran publik oleh masyarakat Jerman selama Covid-19 ini yaitu 66%, sedangkan tingkat keseringan akses dari media sosial yaitu 45% serta informasi yang bersumber dari influencer di media sosial yaitu 18%.