Webinar SEATALK: Pentingnya Kerja Sama Internasional di Tengah Pandemi Global

Seminar daring “Pandemi Covid-19 dalam Teropong Ilmu Sosial” yang rutin diadakan oleh Pusat Studi Sosial Asia Tenggara menghadirkan tema Kerja Sama Internasional dalam Melawan Pandemi Covid-19 pada Selasa (28/4).

Oleh: Safira Aulia Tamam

Covid-19 telah berpengaruh pada sejumlah besar negara-negara di dunia. Hal itu pun membuat wabah ini menjadi ancaman global. Oleh karenanya, jika bahaya yang ada berskala global, respon yang ada harus bersifat global pula.

Hal ini ditegaskan oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Sigit Riyanto, dalam webinar bertajuk Pandemi Covid-19 dalam Teropong Ilmu Sosial yang digelar oleh Pusat Studi Sosial Asia Tanggara (PSSAT) UGM, Selasa (28/4). Dalam kesempatan itu, turut hadir Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono dari Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM sebagai pembicara lainnya dengan topik yang berbeda.

Pandemi yang telah merambah hingga ke 213 negara ini tidaklah memandang maju atau berkembangnya status negara yang dikenai. Salah satu penyebab penyebaran yang masif ini adalah globalisasi di mana globalisasi menjadi salah satu penyebab transmisi di luar batas-batas kenegaraan (cross border transmission). Akan tetapi, globalisasi juga memberi peluang negara-negara dunia untk bekerja sama dalam menghadapi persoalan internasional seperti pandemi ini.

“Persoalan global memerlukan solusi global pula,” kata Sigit. Menurutnya, permasalahan pandemi ini perlu diselesaikan oleh berbagai pihak karena persoalan kesehatan ini besifat kompleks dan berhubungan dengan banyak bidang dan risiko yang saling terkait. Dalam hal ini, negara berperan sebagai aktor utama, dibantu oleh organisasi-organisasi internasional seperti WHO dengan regulasi kesehatan internasional yang dimilikinya.

Pendekatan internasional yang dapat dilakukan dalam menangani hal ini di antaranya adalah dengan pendekatan tatanan global, komitmen internasional, dan pendekatan saintifik serta pengembangan jangka panjang. Selain itu, diperlukan pula adanya anggaran bersama dan saling bantu dalam hal sumber daya, terutama untuk menyelesaikan pengembangan data ilmiah dan metode kesehatan yang tepat dalam mengatasi pandemi ini.

“Ini (mengatasi permasalahan pandemi Covid-19) adalah kewajiban semua pihak, di mana diperlukan adanya kebijakan komprehensif karena ada banyak sektor yang perlu dipertimbangkan,” kata Sigit menutup penyampaian materi dalam seminar daring tersebut. Tanpa kerja sama ini, ditakutkan akan dapat memicu perpecahan dan permasalahan baru secara internasional di masa mendatang.