Melalui Karyawan Raminten, Budaya Jawa Hidup

Restoran Raminten Kitchen tampak dari depan (2/9/2019)

Oleh: Gisa Astania Sabiila

Budaya tidak dapat dibeli, namun dapat dinikmati setiap orang. Dengan semangat itu, Raminten Kitchen di Kotabaru mengajak pengunjung merasakan hidup bersama budaya Jawa melalui pakaian dan perilaku para karyawannya.

Ketika memasuki Raminten Kitchen, pengunjung akan disambut oleh among tamu dengan pakaian adat Jawa.  Himawan Santoso, HRD Raminten Kitchen, mengatakan bahwa sebagai salah satu anak dari Raminten Group, Raminten Kitchen yang sebelumnya mengangkat konsep modern, beralih mengganti konsepnya dengan budaya Jawa pada ulang tahunnya yang pertama, pada 19 September 2018.

Raminten Kitchen saat ini memiliki 38 karyawan yang semua mengenakan adat Jawa, kecuali karyawan dapur. Karyawan perempuan mengenakan pakaian kemben dan karyawan laki-laki mengenakan pakaian surjan lurik. Among tamu dan petugas keamanan memakai blangkon di kepalanya, sementara pelayan laki-laki lainnya memakai penutup kepala khas Prajurit Keraton Yogyakarta. Meskipun mengangkat budaya Jawa, setiap orang dari berbagai suku memilki peluang yang sama untuk diterima.

Karyawan Raminten Kitchen tengah mengambilkan pesanan pembeli dengan memakai pakaian kemben adat Jawa (15/9/2019)

 

Karyawan Raminten Kitchen tengah memakai pakaian surjan lurik dan blangkon (15/9/2019)

 

Karyawan Raminten Kitchen tengah memakai pakaian surjan lurik dan penutup kepala khas Prajurit Keraton Yogyakarta (2/9/2019)

“Calon yang akan menjadi karyawan sebelumnya akan dibina terlebih dahulu, karena sebagian besar memiliki kehidupan yang keras, buktinya bisa dilihat dari banyak karyawan yang punya tato. Mereka harus memiliki adiluhung yang tinggi,” ucap Himawan Santoso.

“Karyawan harus siap nyleneh, mentalnya tidak boleh malu-malu. Mereka harus pakai lonceng yang dipasangkan di kaki,” tambah Himawan Santoso. Fungsi dari lonceng yang dikenakan oleh setiap karyawan adalah sebagai petanda bahwa terdapat karyawan yang tengah berada di sekitar pembeli.

Sudirman, salah seorang karyawan, mengatakan dirinya merasa bangga setiap kali memakai seragam Raminten Kitchen. “Dengan pakaian ini saya merasa menjadi wakil dari budaya Jawa, sekaligus sebagai pengingat kepada pengunjung bahwa ketika mereka memasuki Raminten Kithcen, mereka akan merasakan hidup dalam budaya Jawa,” katanya.

Lonceng yang dikenakan oleh setiap pegawai Raminten Kitchen (2/9/2019)

Diah Ayu, salah seorang pembeli, mengatakan bahwa Raminten Kitchen merupakan tempat yang nyaman dalam menikmati budaya Jawa, terlebih para pelayannya berbudaya dan ramah. Para karyawan di Raminten Kitchen sangat menjunjung tinggi kesopanan dan keramahan, hal ini dilakukan karena ketika mereka memakai pakaian adat Jawa, merekamenjadi wakil dari budaya Jawa itu sendiri.

Patung raminten sebagai ikon Restoran Raminten Kitchen yang terdapat di depan pintu masuk. Sumber: akun instagram @ramintenskitchen (5/2/2018)