Menyaksikan Sendratari Ramayana, Mengkhidmati Yogyakarta

Oleh: Fauzi Ananta

Selain wisata candi yang indah, Candi Prambanan juga menawarkan perpaduan antara tari, drama, dan musik dalam Sendratari Ramayana. Sendratari ini merupakan pertunjukan tari yang mengangkat cerita tentang Ramayana dan terinspirasi dari cerita wayang orang. Visualisasi mengagumkan dari epos legendaris ini serta efek latar yang megah akan membawa penonton menuju pemahaman lebih mendalam tentang lakon Ramayana yang terkenal.

Ramayana berkisah tentang Rama yang berusaha menyelamatkan Shinta dari kejahatan Rahwana. Sendratari membagi cerita yang berasal dari relief Candi Prambanan tersebut menjadi empat lakon: penculikan Shinta, misi Hanoman ke Alengka, kematian Kumbakarna dan Rahwana yang kemudian diakhiri dengan pertemuan antara Rama dan Shinta.

Sendratari ramayana
Menonton Sendratari Ramayana bisa di tiga tempat: panggung terbuka, Teater Trimurti dan Gazebo Resto. Panggung terbuka merupakan tempat favorit penonton karena lanskap Candi Prambanan pada malam hari sangat indah (6/5).
sendratari ramayana
Pada malam hari, ketiga candi utama yaitu Candi Siwa, Wisnu, dan Brahmana disorot lampu yang membuat efek latar Sendratari Ramayana menjadi sangat megah (6/5).
sendratari ramayana
Pertunjukan di panggung terbuka dapat menampung hingga 900 orang namun tidak selalu buka setiap hari. Dalam seminggu biasanya hanya tampil sebanyak tiga kali, dimulai pukul 19.30 WIB. Sedangkan penampilan di Teater tertutup Trimurti hanya menampung sebanyak 300 orang. Dalam seminggu hanya tampil sebanyak tiga kali, dengan jadwal yang berbeda di panggung terbuka. Sumber: Borobudur Sunrise.
sendratari ramayana
Setelah memasuki gerbang, pengunjung disambut oleh suara gamelan khas Yogyakarta. Untuk menonton Sendratari Ramayana, butuh merogoh kocek dengan harga termurah 125 ribu untuk kelas dua. Sedangkan kelas VIP seharga 400 ribu sekali tonton (6/5).
Sendratari ramayana
Sendratari Ramayana sangat kental dengan aliran Surakarta karena terdapat beberapa grup pengisi yang mayoritas dari Surakarta, hanya satu grup pengisi yang berasal dari Jogja, yaitu OMM 114 (6/5).
sendratari ramayana
Sendratari Ramayana mengambil aliran tari gaya Surakarta dengan tarian yang lebih terlihat modern dan kekinian, berbeda dengan aliran Yogyakarta yang lebih klasik dan elegan. Hal tersebut bertujuan agar penonton tidak jenuh ketika menonton selama dua jam pertunjukan (6/5).
Sendratari ramayana
Aliran tari gaya Surakarta menggunakan pakaian yang lebih terbuka agar gerakan penari lebih atraktif (6/5).
Sendratari ramayana
Aksi atraktif Hanoman saat membakar Kerajaan Alengkadiraja menggunakan api asli, berbeda dengan penampilan di Teater Trimurti yang hanya menggunakan api hiasan (6/5).
sendratari ramayana
Tidak hanya menampilkan tarian Jawa, perpaduan gamelan orkestra dan juga sinden selalu mengiringi pertunjukan sehingga mampu menciptakan dramatisasi suasana dalam kisah Ramayana. (6/5)