Seni Kolaborasi Tiga Negara Akan Kembali Digelar di Yogyakarta

Tari Topeng Babakan Losari dalam Asia Tri Jogja Festival 2016 (Sumber: Yosafat)

Oleh: Novita Dwi Handayani

Festival Asia Tri Jogja #13 akan digelar 27-29 September di Omah Petroek, Pakem Sleman. Ini adalah yang ke-13 kali Yogyakarta menjadi penyelenggara festival seni se-Asia, yang setiap tahunnya diadakan secara berurutan di tiga negara inisiator, yaitu Jepang, Korea, dan Indonesia.

Setiap tahun Asia Tri Jogja Festival berusaha untuk memberikan sajian yang menarik. Tahun ini, yang istimewa akan tampil tarian ‘Pager Bumi’ karya koreografer Bimo Wiwohatmo dan sutradara Garin Nugroho yang akan  memeriahkan acara Asia Tri Jogja Festival 2017.

Tak berbeda dari Asia Tri Jogja sebelumnya, kali ini akan diselenggarakan selama 3 hari dengan penampilan dari seniman yang berbeda-beda setiap harinya dan akan diselingi workshop dari seniman dalam maupun luar negeri. Total akan ada 20 peserta dari 6 negara yang akan berpartisipasi yaitu Jepang, Tiongkok, Malaysia, Singapura, Srilanka dan Indonesia.

Bambang Paningron, penggagas Asia Tri Jogja Festival sekaligus Direktur Asia Tri Jogja selama 13 tahun diselenggarakan. Ia juga pernah tergabung dalam penyelenggaraan Festival Kebudayaan Yogyakarta, Jogja Art Festival dan Jogja International Street Performance (12/9)

“Semua sudah siap, tinggal kepyakan dan menunggu para peserta datang, khususnya yang dari luar negeri. Kami sudah siap menyambut di desa Wanarejo”, kata Bambang Paningron, Direktur Asia Tri Jogja (12/9). Bambang mengatakan, Omah Petroek dipilih menjadi lokasi diselenggarakannya festival karena ingin mempersatukan warga di daerah tersebut yang hampir terpecah belah akibat kepentingan politik.

Asia Tri Festival ini setiap tahun diselenggarakan di 3 negara penginisiasi (Korea, Jepang dan Indonesia) dalam waktu yang berurutan. Hingga saat ini, Yogyakarta tidak pernah absen. Asia Tri Jogja Festival hingga saat ini mendapat antusiasme penonton maupun peserta yang paling tinggi dibandingkan dengan Asia Tri Korea dan Asia Tri Japan. Tercatat sudah ada 36 negara yang berpartisipasi dalam Asia Tri Jogja Festival.

Hal tersebut membuat para peserta setiap tahunnya ingin terus berpartisipasi di Asia Tri Jogja. “Ini tahun ke 5 saya ikut Asia Tri Jogja. Tahun 2014 ikut Asia Tri Japan, dan 2016 ikut Asia 3 Korea juga. Jadi total saya sudah ikut Asia Tri sebanyak 7 kali di 3 negara” kata Ayu Permata (16/9). Ayu Permata, yang juga pemilik Ayu Permata Dance Company mengaku sangat beruntung bisa terus berpartisipasi dalam Asia Tri karena para penampil di sini akan dikurasi, dilihat dari kreasi dan inovasinya. Baginya, tantangan yang dirasakan dalam festival ini adalah disaksikan peserta dari negara lain.

Tak hanya peserta yang secara kontinyu turut memeriahkan festival ini, para penonton juga merasa ketagihan sehingga ingin terus mengikuti Asia Tri Jogja. “Yang menarik menurut saya karena pesertanya dari luar negeri. Walaupun ada peserta dalam negeri yang pentas disana, tapi berbeda dengan pementasan regular. Yaitu kreativitas para seniman dalam membuat sebuah karya seni yang spektakuler” kata Sari, (17/9)

Masalah yang dihadapi tiap tahun sama, yaitu pendanaan. Meskipun demikian, penyelenggara tetap mengusahakan untuk tidak memungut biaya dan memberikan yang terbaik. Perkumpulan para seniman dari berbagai daerah bahkan negara, menjadi poin yang paling penting untuk saling berbagi karya dan menjalin hubungan kekeluargaan. Asia Tri Jogja harapannya bisa menjadi media komunikasi budaya dunia , karena seni di Asia Tri juga berkembang membicarakan fenomena di zaman sekarang serta mendapatkan ilmu budaya, sosial, dan politik dari karya-karya seniman luar negeri.

Asia Tri Jogja Festival yang tergabung dalam Jogja Festivals menjadi salah satu wadah bertemunya para seniman              dalam dan luar negeri. Festival yang diinisiasi oleh komunitas ini diselenggarakan untuk yang ke-13 kalinya.

 

Media sosial resmi Asia Tri Jogja Festival yang tergabung dalam Jogja Festivals