AADC 2 Meningkatkan Pariwisata Yogyakarta

Oleh Fadhilaturrohmi

Kesuksesan film Ada Apa Dengan Cinta 2 memberikan pengaruh positif terhadap pariwisata DIY dan Magelang, yakni kenaikan jumlah pengunjung beberapa tempat yang menjadi latar AADC 2.

Sebelum AADC2, hampir semua pengunjung Via Via Resto and Bakery, di Jalan Prawirotaman no 30, adalah wisatawan asing karena mereka hanya menjual roti berjenis vegan dan dessert yang jarang disukai warga Indonesia.

Dulu pengunjung yang datang berkisar antara 10-15 orang untuk tiap shift. Shift pagi dari pukul 08.00-15.00 dan shift sore pada pukul 15.00-23.00 WIB.

Setelah dijadikan latar pada saat kali pertama Carmen dan Milly melihat Rangga, tempat ini mengalami kenaikan 40% pengunjung. Sekarang untuk tiap shift wisatawan yang datang sebanyak 40-45 orang, kebanyakan wisatawan lokal dari Bandung dan Jakarta. Selain itu wisatawan asing yang berasal dari Asia juga mulai banyak berkunjung, seperti dari Malaysia dan Singapura.

Romdiyatmi, Manajer, Via Via, mengatakan bahwa mereka mengalami kenaikan omset dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Kenaikan omset dari 300 ribu rupiah per shift menjadi 600 ribu hingga satu juta rupiah. “Kebanyakan pengunjung membeli dessert Gluten Chocco Dark dan Cheesecake Youghrt yang disukai oleh Cinta dan Rangga,” kata Romdiyatmi (8/6).

Wisata alam yang ditampilkan dalam film yang meraup lebih dari 2,5 juta penonton ini juga menaikkan jumlah pengunjung Candi Ratu Boko.

Suryono, penjaga loket dan pengelola parkir Candi Ratu Boko, mengatakan pengunjung yang datang sebelum AADC 2 hanya 200-300 wisatawan per hari, sekarang bisa mencapai 500 wisatawan. Pada hari libur akan mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dengan total seribu lebih wisatawan.

Berbanding lurus dengan peningkatan jumlah pengungjung, omset yang didapatkan pun semakin bertambah. Dengan harga tiket yang dijual seharga Rp 25.000 per orang, untuk sekarang dalam sehari mereka berhasil mengumpulkan sebanyak Rp 12,5 juta pada hari biasa dan meningkat pada hari libur.

Pengunjung yang datang untuk melihat peninggalan bersejarah atau pun sunset tidak hanya wisatawan dari Jawa, namun juga dari daerah lain. Intan Mariani merupakan salah satu pengunjung yang berasal dari Lombok. Kedatangannya ke Candi ratu Boko ini dikarenakan film AADC 2.

“Selagi liburan saya ingin melakukan napak tilas ke beberapa tempat yang ada dalam Film AADC 2,” kata Intan (20), saat ditemui Candi Ratu Boko (5/6).

Wisata alam lainnya yang mengalami kenaikan jumlah pengunjung adalah Rumah Doa Bukit Rhema yang berada di jalan Kembanglimus, Borobudur Karang Rejo, Magelang. Rumah Doa yang terkenal dengan nama Gereja Ayam ini menjadi latar Rangga dan Cinta mengakhiri perjalanan mereka selama berlibur di Yogya.

Sebelum AADC 2, Gereja Ayam hanya dikunjungi oleh 80-100 wisatawan per hari, sekarang jumlah wisatawan yang datang mencapai 200-300 orang per hari. Di hari libur, pengunjung bisa mencapai 500-600 orang.

Kebanyakan wisatawan yang datang dari kalangan pemuda, yang terinspirasi oleh AADC 2.

“Saya tahu Gereja Ayam ini dari film AADC 2 dan juga dari Instagram Eksplore Magelang,” kata Gea, mahasiswi FK UPN Jakarta, saat ditemui di Gereja Ayam (31/6).

Omset yang didapatkan sekarang mencapai tiga juta hingga enam juta rupiah per hari. Pendapatan ini digunakan oleh Daniel, pemilik Rumah Doa, untuk memperbaiki bangunan Rumah Doa dan yayasan rehabilitasi yang dimilikinya.

Keuntungan tidak hanya dirasakan oleh Daniel, tapi juga warga sekitar. Daniel bersama karang taruna di daerah tersebut telah membuat kesepakatan akan pengelolaan lahan parkir. Lahan parkir sepenuhnya diberikan kepada karang taruna yang separuh hasilnya akan menjadi uang kas karang taruna dan sisanya akan dibagi kepada warga sekitar.

“Masyarakat sekitar juga sudah mulai membuka usaha untuk berjualan. Hal ini juga merupakan dampak positifnya” kata Nabe, kepala pengurus Rumah Doa.