Belajar Bermasyarakat bersama Andalusia 1438 H

Warga dan mahasiswa bergotong royong saat pemotongan hewan kurban (1/9).

Oleh: Muhammad Ramdayanu Muzakki

Andalusia 1438 H merupakan kegiatan menyemarakkan Idul Adha yang diselenggarakan tahunan oleh Jamaah Muslim Fisipol UGM. Kegiatan utama Antusiasme dalam Alunan Semarak Idul Adha (Andalusia) adalah penyembelihan hewan kurban dan pengabdian masyarakat.

Andalusia tahun ini digelar pada 31 Agustus sampai dengan 3 September 2017 di Dusun Ngelo, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, DIY. Selain penyembelihan hewan kurban, panitia juga mengadakan pelatihan pengolahan pertanian, tabligh akbar, dan malam budaya.

Tahun ini, Jamaah Muslim Fisipol mengadakan Andalusia bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Jurusan Teknik Geologi UPN “Khoiru Ummah” dan Dompet Peduli Ummat Darut Tauhid (DPU-DT).

Menurut Abdul Basith Ramadhan selaku ketua panitia, Dusun Ngelo dipilih karena warganya memang perlu dibantu. Umat muslim di Dusun Ngelo mayoritas kurang secara ekonomi, ditambah dengan aksesibilitas yang kurang. Dengan mengadakan Andalusia, diharapkan warga desa bisa menikmati kemeriahan Idul Adha dan memeroleh daging kurban secara cukup.

Para mahasiswa tiba di Ngelo pertama kali pada saat malam takbiran (31/8). Esok harinya, digelar sholat Idul Adha berjamaah di halaman pendopo milik salah satu warga. Setelah itu, warga bersama dengan mahasiswa menggelar penyembelihan kurban. Total hewan kurban yang disalurkan oleh mahasiswa berjumlah dua ekor sapi dan sebelas ekor kambing.

Esok hari (2/9), digelar pelatihan pengelolaan ketela menjadi tepung mocaf. Komoditas utama di dusun tersebut adalah ketela. Namun, warga masih menjualnya dengan harga yang relatif murah. Agar bisa dijual ke pasar dengan harga tinggi, perlu diolah terlebih dahulu.

Mahasiswa mengundang Fadjar Basoeki dari Komunitas Untuk Jogja (KUJ) untuk mengisi pelatihan tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan warga setempat.

Taryono selaku perwakilan takmir masjid mengaku senang dengan kedatangan mahasiswa. Ia berharap agar mahasiswa dapat mengambil hal-hal baik dari warga Ngelo. “Semoga kita bisa terus menjalin silaturahmi,” katanya.

Selain bagi warga, manfaat dari kegiatan ini juga dapat dirasakan oleh mahasiswa yang terlibat, baik sebagai panitia maupun relawan. “Kegiatan ini diharapkan mampu melatih kepekaan sosial kita. Juga sebagai sarana praktikum kita dalam bermasyarakat. Agar tidak sekedar berteori, namun terjun langsung,” ujar Basith.

Salah satu relawan, menyebutkan dalam akun Instagram miliknya (@aulia_elsyafa) bahwa ia bisa belajar bermasyarakat dan mengaplikasikan materi yang ia peroleh di dalam kelas.

Testimoni dari salah satu relawan Andalusia 1438 H dalam akun Instagram @aulia_elsyafa