7 Wisata Kuliner Ndhelik di Yogyakarta

Sumber: static.squarespace.com

Oleh: Rahmatina Nisa Hasyyati

Wisata kuliner di Yogyakarta sangat beragam, mulai dari lokasi yang strategis sampai dengan lokasi yang tersembunyi atau ndhelik. Meski lokasinya sulit, sejumlah tempat makan tetap menjadi populer dan dicari banyak orang.

Cita rasa dan suasana berbeda membuat orang-orang ingin mendatangi kuliner ndhelik tersebut. Selain itu, mereka yang pernah tinggal lama di Yogyakarta ingin membangkitkan kembali memori menyenangkan ketika menyantap kuliner tersebut.

Berikut merupakan tujuh wisata kuliner ndhelik yang ada di Yogyakarta:

  1. Gudeg Pawon

Gudeg merupakan makanan khas berbahan dasar dari nangka yang menjadi ikon kuliner di Yogyakarta. Gudeg juga dijual dari ibu-ibu pinggir jalan sampai dengan restoran. Namun, apa yang membedakan Gudeg Pawon ini dengan gudeg lainnya?

Suasana antrean dari Gudeg Pawon, meskipun antraan sudah seperti ular tangga, pembeli tetap akan dilayani tepat pukul 22.oo WIB.

Lokasi Gudeg Pawon  ini jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, tepatnya di lorong Jalan Janturan 36-38, Warungboto, Yogyakarta.. Gudeg Pawon hadir dengan beberapa keunikan, mulai dari pelayanan yang dilayani secara langsung dari pawon atau dapur. Harga yang terjangkau, buka malam hari dan harus sabar menanti karena antrean yang panjang.

Cara memasak yang masih tradisional menggunakan kayu bakar membuat cita rasa dari Gudeg Pawon terjaga.

Gudeg Pawon dibanderol harga Rp 11.000 sampai dengan Rp 24.000, dengan menu nasi gudeg basah, krecek pedas, lauk telur dan daging ayam. Warung gudeng ini buka setiap hari mulai pukul 22.00 WIB sampai dengan habis. Namun, agar kamu tidak kehabisan dan antre terlalu lama kamu harus datang lebih awal sekitar pukul 21.00 WIB. Tetapi, apabila kamu datang di hari libur atau Sabtu kamu harus datang lebih awal karena biasanya pukul 23.00 WIB Gudeg Pawon sudah habis.

Gudeg Pawon memiliki andalan sambel krecek yang memiliki sensasi pedas.
  1. Mangut Leleh Mbah Marto

Mangut Lele Mbah Marto terletak di Jalan Parangtritis KM 6,5, Sewon, Panggungharjo, Bantul, tepatnya di belakang Kampus Institut Seni Indonesia. Menu mangut lele ini merupakan ikan lele asap dengan bumbu khasnya yang berwarna merah menyala. Selain mangut lele, di sini juga ada menu lainnya seperti gudeg, sambel krecek, garang asem, oseng-oseng daun pepaya, opor ayam dan tahu.

Pelanggan dapat mengambil sendiri sayur dan lauk di pawon atau dapur.

Warung Mbah Marto merupakan warung mangut lele legendaris yang buka setiap hari pukul 11.00 sampai dengan 16.30 WIB, tetapi apabila kamu ingin menyantap menu lengkapnya, kamu bisa datang pukul 12.00 sampai dengan 13.00 WIB.

Mbah Marto, pemilik warung ini meski sudah berusia 104 tahun tetapi masih sehat dan bisa memasak.

Isvi, salah satu pengunjung Mangut Lele Mbah Marto menyatakan, “Mangut Lele Mbah Marto menawarkan tempat seperti makan di rumah karena bisa ambil sendiri. Cita rasa dari lelenya pun sangat khas, empuk, dan sangat gurih. Selain itu, lauk pauknya juga lengkap.”

Ciri khas Mangut Lele Mbah Marto berwarna merah menyala dan dimasak di atas tungku kayu bakar. Dalam satu hari Mbah Marto bisa memasak 30kg lele.

 

  1. Bakmi Mbah Mo

Bakmi Jawa biasanya mempunyai cita rasa sedikit manis, namun Bakmi Jawa Mbah Mo hadir dengan perpaduan rasa asin gurih yang lebih dominan. Selain cita rasa yang berbeda, Bakmi Mbah Mo juga menggunakan jenis mie telur yang berbentuk bulat. Menunya pun juga terbatas, kamu hanya dapat menemukan 3 jenis bakmi di sini seperti bakmi godog atau rebus, bakmi goreng, dan bakmi nyemek atau sedikit basah.

Warung Bakmi Mbah Mo tampilannya sederhana, menyuguhkan ketenangan hati karena menyerupai suasana khas pedesaan

Cara memasaknya pun masih tradisional, dimasak di atas tungku arang dan juga setiap pesanan dimasak satu per satu, tidak berbarengan. Sehingga rasa dari Bakmi Mbah Mo ini selalu terjaga. Bakmi legendaris ini buka setiap hari mulai dari pukul 17-00 sampai dengan 23.00 WIB. Lokasi Bakmi Mbah Mo di Dusun Code, Trirenggo, Bantul. Tepatnya di jalan Parangtritis Km 11.

Bakmi Mbah Mo tidak membuka cabang di kota lain.

Satu piring Bakmi Mbah Mo dibanderol harga mulai dari Rp 15.000 sampai dengan Rp 20.000. Dari segi tempatpun, Bakmi Mbah Mo akan membuat setiap pelanggan ingin kembali lagi karena menampilkan suasana khas pedesaan sederhana yang dapat membuat hati tenang dan jauh dari hiruk pikuk lalu lintas.

Kuah kental bersatu dengan kocokan telur dan berwarna kuning merupakan ciri khas dari Bakmi Godog Mbah Mo.

 

  1. Ayam Goreng Mbah Cemplung

“Selain ayamnya yang empuk dan gurih. Suasana pedesaan yang tenang, jauh dari hiruk pikuk keramaian yang membuat saya selalu ingin kembali ke Mbah Cemplung ini.” Ujar , Dina pengunjung setiap Mbah Cemplung.

Ayam Goreng Mbah Cemplung merupakan ayam goreng legenda yang sudah berdiri sejak tahun 70an. Lokasinya terletak di Sendang Semanggi, Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Ayam Goreng Mbah Cemplung ini sudah tiga kali mengalami regenerasi.

Meskipun lokasi yang cukup jauh dari kota, warung Mbah Cemplung selalu saja ramai oleh pelanggan dari luar kota Yogyakarta.

Dayat, sebagai pengelola Ayam Mbah Cemplung mengatakan bahwa setiap hari setidaknya ada seratus ekor ayam yang terjual. Namun, untuk akhir pekan atau libur panjang dapat meningkat tiga kali lipat.

Penggunaan ayam jawa liar yang membuat cita rasa Ayam Goreng Mbah Cemplung ini berbeda.

Ciri khas dari rasa asin dan gurih Ayam Mbah Cemplung terletak di proses perebusan ayam yang mencapai dua kali kemudian di diamkan satu malam. Ayam yang digunakan adalah ayam jawa liar.

Ciri khas Ayam Goreng Mbah Cemplung terletak di pete yang digoreng utuh dengan batangnya.

Warung Ayam Mbah Cemplung buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 19.00 WIB untuk hari senin dan selasa, sedangkan hari lainnya hanya sampai pukul 17.00 WIB. Sedangkan, untuk harga per porsi ayam Rp 20.000 sampai Rp 40.000 dan untuk ayam utuh Rp 110.000 hingga Rp 180.000.

 

  1. Sambal Welut Pak Sabar

Tempat makan ndhelik berikutnya adalah Sambel Welut Pak Sabar yang terletak di Jalan Imogiri Barat km 6, Dusun Dokaran, Tamanan,  Banguntapan, Bantul. Warung ini sudah berdiri sejak tahun 90an.

Belut goreng dengan cita rasa empuk juga menjadi menu favorit di warung ini.

Menu andalan dari warung makan ini adalah sambal belut, belut goreng yang sudah dihilangkan durinya kemudian diulek dengan bawang putih, garam, dan cabai. Ciri khas dari sambal belut ini terletak di bumbu urap dengan penggunaan kencur yang membuat aroma wangi dan segar. Selain itu, sambal belut ini akan lebih nikmat lagi dengan oseng belut. Oseng belut Pak Sabar dimasak dengan kol, tomat, dan sawi lengkap dengan kuat yang dapat diseruput.

Sambel Welut Pak Sabar, ciri khas dari rempah-rempah dan kelapa dengan sensasi pedas.

Selain menu sambal belut, Pak Sabar juga menyediakan menu lainnya seperti belut goreng, wader goreng, ikan gabus goreng atau oseng, dan lain-lain.

Tidak hanya menu belut, bagi kamu yang tidak menyukai belut juga tersedia menu lain seperti oseng ikan gabus dan menu sayur lainnya.
  1. Pecel Baywatch
Pecel Baywatch tidak hanya menjual pecel saja melainkan juga tersedia menu andalan lain, yaitu mangut lele. Sumber: flickr.com

Masih ingat dengan Pamela Anderson dalam serial Baywatch? Serial Amerika yang booming tahun 90-an ini ternyata hadir di Dusun Semanggi, Kelurahan Sembungan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Pecel Baywatch namanya, Mbah Warno pemilik warung ini membuat para penikmat pecelnya menjuluki beliau sebagai “Mbah Warno Anderson” dalam serial Baywatch. Keunikan dari Mbah Warno setiap memasak dan meracik pecelnya hanya mengenakan pakaian dalam atau “kutang”  karena di dapur sangat panas.

Pecel Mbah Warno Anderson dengan cita rasa sambel khas Yogyakarta lengkap dengan lauk pauk khas Yogyakarta. Selain itu, Mangut lele dari Mbah Warno juga memiliki cita rasa yang gurih dan pedas.

Mbah Warno sudah 40 tahun berjualan pecel sampai saat ini usianya sudah 95 tahun. Mbah Warno masih sehat dan kuat untuk memasak dengan dibantu beberapa orang. Ciri khas pecel Mbah Warno ini terletak di sambel kacangnya yang bercita rasa Yogyakarta. Sedangkan untuk sayuran yang digunakan ada daun bayam, kacang panjang, kembang turi, daun keningkir, dan taoge. Tidak hanya pecel saja, kamu bisa menikmati sajian lainnya seperti mangut lele, lele goreng, belut goreng, sayur tempe dan krecek, dan aneka baceman dan gorengan.

Mbah Warno meskipun sudah berusia 95 tahun tetapi masih semangat untuk memasak dan berjualan pecel.

Untuk harganya sendiri sangat terjangkau, untuk satu porsi nasi pecel cukup dengan Rp 5.000. Sedang untuk tiga buah lele goreng dan satu porsi nasi pecel cukup Rp 25.000 dan juga satu piring belut goreng beserta pecel dibanderol harga Rp 20.000. Warung pecel ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai sore hari.

 

  1. Entok Slenget Kang Tanir

Entok Slenget Kang Tanir terletak di Pasar Agropolitan Pules, Donokerto, Turi, Sleman. Kuliner entok pedas nan langka ini akan memberikan sensasi yang berbeda kepada pengunjung karena tekstur daging entok yang empuk.

Enthok Slenget dengan cita rasa pedas luar biasa dengan lalapan yang menambah kenikmatan.

Entok slenget disajikan dengan cita rasa pedas dan gurih, perpaduan antara bumbu semur yang dicampur dengan daging entoknya. Selain daging entok, menu andalan dari Kang Tanir adalah balungan entok. Dalam sehari, Kang Tanir dapat menghabiskan 12 sampai 15 ekor entok.

Daging enthok yang empuk dimasak di atas tungku arang membuat cita rasanya masih terjaga.

Cara memasaknya pun masih tradisional menggunakan tungku arang agar membuat cita rasa dari entok tetap terjaga. Satu porsi entok slenget dihargai Rp 16.000. Entok Slenget Kang Tanir buka setiap hari mulai pukul 16.00 hingga 20.00 WIB.