Oleh: Chaisar Ahmad
Bank Negara Indonesia (BNI) meluncurkan produk teknologi finansial bernama Your All Payment atau Yap! pada Minggu (11/3). Apa sebenarnya teknologi finansial dan bagaimana tanggapan warga Yogyakarta?
Menurut Akbar Faisal, co-founder SatuLoket.com, teknologi finansial merupakan layanan finansial yang diterapkan menggunakan jangkauan teknologi termasuk ATM. “Fintech mulai digemari masyarakat ketika muncul tren start-up yang beberapa kategorinya dimasukkan kepada fintech,” kata Akbar.
Menurut fintech.id sebanyak 124 perusahaan start up, 24 lembaga keuangan, dan 7 mitra aosisasi telah bergabung dalam Asosiasi Fintech Indonesia. Keberadaan teknologi di bidang finansial ini bertujuan memudahkan transaksi finansial di era modern.
Teknologi finansial yang banyak berkembang di Indonesia bergerak di ranah kredit dan pembayaran digital seperti Cicil.co.id, Go-pay, Ovo, Bareksa, Investree, dan lain sebagainya. Jasayang mereka tawarkan antara lain memberikan kemudahan untuk mengakses kredit, peer to peer lending, dan pembayaran tanpa menggunakan uang kartal maupun kartu
Pelaku teknologi finansial tidak hanya dari ranah pengusaha swasta, salah satu bank milik negara, BNI baru saja meluncurkan teknologi pembayaran bernama Yap!. Menurut pemaparan Deputy General Manager sekaligus Vice President Cash Management Sales Group Head PT. BNI Sri Indira, pada peluncuran Yap! di Hartono Mall (11/3). Yap! merupakan teknologi finansial pertama yang dikeluarkan oleh sektor perbankan dan diakui oleh Bank Indonesia. Ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang digagas oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia.
Sri mengatakan, “Yap! merupakan sebuah produk yang kami luncurkan untuk memfasilitasi anak muda Indonesia agar lebih aman dan nyaman dalam bertransaksi, Para pengguna Yap! bisa dengan mudah bertransaksi dengan telepon genggamnya tanpa membawa dompet kemana-mana,” imbuh Sri dalam acara Yap! Fest Jogja (11/03).
Yap! menurut Sri cukup strategis bagi kalangan muda Yogyakarta, Dengan menggunakan Yap! muda-mudi Yogyakarta dapat merasakan layanan card-less yang lebih praktis dan mudah, cukup menggunakan ponsel pintar yang mereka miliki.
Melansir dari beritasatu.com tentang pengeluaran konsumsi keluarga, pengamat ekonomi UGM Prof Sri Adiningsih mengungkapkan “Pertumbuhan pengeluaran konsumsi keluarga di DIY mencapai 6 persen, sedang angka nasional hanya 4 sampai 5 persen,”. Hal ini memberikan poin plus untuk Yap! agar mampu menjadi penunjang transaksi masyarakat Yogyakarta.
Yap! sendiri mendapatkan respon positif dari anak muda di Yogyakarta. Anggita Veronica Marthin, mahasiswi Hubungan Internasional UGM. “Teknologi finansial seperti Yap! sangat membantu saya dalam berbelanja atau melakukan transaksi lainnya,” katanya. Anggi yang cukup aktif dalam berbagai organisasi di UGM ini juga menambahkan bahwa ia merasa transaksi dengan pembayaran digital lebih aman dan mudah.