Oleh: Puput Kurniasari

Sebagai satu-satunya “kafe kucing” di Yogya, Cats and Coffee Café memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan hewan kesayangan mereka di dalam kafe, sekaligus mengedukasi warga tentang pemeliharaan kucing.

Penggemar kucing yang luar biasa banyak, diikuti dengan kafe kopi yang popularitasnya semakin naik, dilihat sebagai peluang oleh Rosa (38) selaku pemilik Cats and Coffee Café.  Rosa mengatakan, kafe yang berdiri pada 2015 ini memiliki konsep yang berbeda karena di dalamnya terdapat belasan ekor kucing yang bebas berkeliaran dengan jadwal yang telah ditentukan. Di sana, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan kucing, termasuk mereka yang tidak memiliki kucing supaya bisa merasakan sensasi bermain bersama kucing.

Cats and Coffee Café juga berusaha untuk mengedukasi masyarakat yakni melalui percakapan-percakapan santai antara staf dan para pengunjung mengenai cara merawat kucing sebagai hewan kesayangan. Menurut Rosa, kucing-kucing di Cats and Coffee Café menjadi media komunikasi dan menjembatani antara staf dengan pengunjung.

Rencana ke depannya, Cats and Coffee Café ingin mengadakan sharing session yakni untuk mereka yang ingin belajar tentang kucing dan bercakap-cakap tentang kucing secara regular satu bulan sekali. Sharing session ini akan bekerjasama dengan klinik hewan dan dokter hewan.

Kucing-kucing di Cats and Coffee yang berjumlah tujuh belas ekor dicek secara regular kesehatannya. Kucing-kucing ini dibawa ke dokter hewan untuk divaksin tiap satu tahun sekali, diberikan obat cacing setiap tiga bulan sekali, dimandikan sebulan atau dua bulan sekali, dan kandang-kandang mereka dibersihkan secara rutin. Rata-rata kucing yang ada di Cats and Coffee Café sudah disteril.

Pengunjung yang datang ke Cats and Coffee Café tidak diperbolehkan membawa hewan peliharaan sendiri. Pengunjung hanya diperkenankan bermain-main dengan kucing yang ada di Cats and Coffee Café sesuai dengan aturan yang diberlakukan. Aturan-aturan yang harus ditaati oleh pengunjung seperti membersihkan tangan dengan handsanitizer yang telah disediakan sebelum memasuki kafe, tidak menganggu kucing yang sedang tidur, hingga tidak memaksa kucing untuk digendong.

Kucing-kucing di Cats and Coffee Café memiliki karakter yang berbeda-beda, menurut Rosa. Ada kucing yang terbiasa dengan keramaian pengunjung, namun ada juga kucing yang mudah stress. “Maka untuk mengatasinya kucing-kucing di Cats and Coffee Café akan diberikan shift masing-masing tergantung dari keadaan mereka,” kata Rosa. Bila sekiranya seekor kucing sudah stress dan lelah maka ia akan dibawa masuk untuk beristirahat.

Cats and Coffee Café juga memiliki program yang unik untuk para pengunjung, yakni pengunjung dapat ikut memberi makan kucing-kucing saat jam makan di pukul 05.00 sore dan sekitar jam 9 malam.

Pengunjung Cats and Coffee Café memiliki rentang usia yang beragam mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. “Pengunjung anak-anak paling banyak datang saat akhir minggu bersama orangtua mereka, sementara saat hari kerja lebih banyak remaja seperti pelajar dan mahasiswa,” kata Vian (27), selaku staf Cats and Coffee Café.

Mahasiswa yang berkunjung ke Cats and Coffee Café salah satunya adalah Novi (20) yang merupakan seorang pecinta kucing. “Aku tertarik dengan konsep Cats and Coffee yang unik dan desain interior kafenya yang menarik karena banyak furnitur untuk tempat bersantai dan bermain kucing,” kata Novi.

Namun bagi Novi ukuran kafe ini cukup kecil untuk pengunjung kafe yang terbilang ramai. Selain itu, harga menu di Cats and Coffee Café ini menurut Novi cukup mahal, namun hal tersebut wajar baginya mengingat perawatan kucing yang memang tidak terjangkau.

  bisnis, Featured, hobi, kopi, kucing