Fathimah Safety, Ojek Khusus Pengendara Perempuan di Yogyakarta

Tampilan layanan Fathimah Safety Ojek di Line Messenger.

Oleh: Ismail Yusuf

Tidak sedikit perempuan merasa risih ketika naik ojek dengan pengendara laki-laki. Berangkat dari sini digagaslah “Fathimah Safety Ojek”, ojek dengan pengendara perempuan agar penumpang perempuan lebih nyaman.

Ide untuk membuat ojek khusus muslimah pada awalnya bermula dari diskusi ringan antara lima mahasiswa UGM yaitu Zikri, M Rifki Ali, Ki Agus Abdul Syafei, Naim Rohatun, dan Lutfi Izati. Mereka membuat broadcast yang berisikan layanan ojek khusus untuk muslimah dan disebarkan via grup Line dan WhatsApp.

Ternyata ada banyak peminat yang mengontak ojek khusus ini. Dari sini muncul rasa ingin bertanggung jawab atas diskusi ringan yang dilakukan untuk merealisasikan layanan ojek muslimah. Mereka pun berkumpul lalu membuat layanan ojek khusus muslimah dengan nama Fathimah Safety Ojek (FSO).

Lihat: https://www.instagram.com/p/BXeL1J4DFtW/?taken-by=fathimah.ojek

Gagasan ini bermula dari kepedulian Ali terhadap kenyamanan perempuan ketika berkendara dengan lawan jenis. Pada sisi lain saat ini perempuan dituntut agar mampu untuk bermobilitas tinggi. Terlebih pada saat ini pekerja pada layanan kendaraan bermotor mayoritas adalah laki-laki. Pada titik inilah Fathimah Safety Ojek (FSO) menawarkan layanan transportasi ojek online khusus muslimah.

Saat ini layanan Fathimah Safety Ojek beroperasi pada daerah sekitaran UGM dan kota Yogyakarta. Adapun yang menjadi pelanggan Fathimah meliputi mahasiswi, ibu-ibu rumah tangga, dan anak-anak. Meskipun saat ini pelanggan dari FSO kebanyakan merupakan muslimah, namun tidak menutup kemungkinan pelanggan dari semua kalangan perempuan. Tidak hanya antar jemput, usaha ojek ini juga memberikan layanan antar barang dengan berat maksimal 40 Kg.

Metode pelayanan ojek khusus ini dilakukan melalui admin khusus. Pengguna langsung menghubungi kontak admin di Line atau Whatsapp untuk melakukan pemesanan. Dari admin kemudian diteruskan kepada grup Whatsapp dan Line untuk direspon oleh rider terdekat. Rider akan segera menjemput pengguna setelah dibagikan lokasi dimana ia berada.

Tarif yang dipatok relatif bersaing dengan layanan ojek online lainnya. Pengguna dipatok tarif Rp2.000 per kilometer dan biaya jemput Rp4.000. Layanan dari ojek khusus ini juga menerapkan jam operasional dari jam 05.00 pagi sampai jam 21.00 malam, meskipun tidak menutup kemungkinan tetap menerima order diatas jam operasional.

Adanya FSO sebagai layanan ojek khusus muslimah pada sisi lain memberikan peluang pendapatan baru bagi mahasiswi bahkan ibu-ibu rumah tangga. Pengelolaan usaha ini dilakukan melalui metode bagi hasil antara rider dan pengelola. 20% untuk pengelola dan 80% untuk rider namun jika di luar batas jam oprasional sistem baginya 10% untuk pengelola dan 90% untuk rider. “Adanya layanan ini menjadi jalan keluar bagi muslimah,” ujar Aqmarina selaku rider FSO yang juga merupakan mahasiswi Biologi UGM ini.

Aqmarina, salah seorang pengendara FSO yang juga merupakan mahasiswi Fakultas Biologi UGM

“Awal pendirian usaha layanan online memang mudah, namun yang paling penting adalah mampu bertahan dan memberikan manfaat,” ujar Zikri ketika ditemui di angkringannya di Taman Kuliner Condong Catur (19/09). Sebagai usaha baru tentu saja banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh Zikri dan rekan-rekannya. Seiring dengan evaluasi-evaluasi yang dilakukan harapan Zikri dan rekan-rekan adalah sistem dari FSO menjadi semakin bagus dan memberikan manfaat secara lebih luas lagi.

“Harapnya mereka harus bisa digital secara total sehingga memudahkan kami untuk mengordernya,” ujar Dira salah satu pengguna yang juga merupakan mahasiswi UGM.

Postingan Fathimah Safety Ojek di Instagram dalam rangka menyambut mahasiswa baru UGM 2016