Oleh: Rosetti Hana Mujtahidah
Setelah banting setir pada 2017, warung makan Nglawuhi Jogja menemukan jati diri baru dengan menawarkan berbagai pilihan menu masakan rumahan yang kekinian. Salah satu andalannya: tumpeng kekinian.
Sebelum menjadi Nglawuhi Jogja, usaha yang dijalankan Irma (33) selaku pemilik berupa kafe yang menjual panekuk pada 2010 di daerah Prawirotaman. Kemudian pada tahun 2017, Irma mengubahnya menjadi Nglawuhi Jogja di Jalan Sidokabul 65C Yogyakarta yang memiliki jam buka fleksibel dari hari Senin-Sabtu.
“Produk yang dijual awalnya hanya lauk ayam suwir pedas seharga Rp25.000 per porsinya, yang dipromosikan melalui akun Instagram @nglawuhi.yk dengan sistem pemesanan pre-order,” ujar Irma (6/9).
Nama Nglawuhi dipilih dengan maksud “memberi lauk” atau lawuh dalam bahasa Jawa, sesuai dengan produk pertamanya. Nglawuhi Jogja selanjutnya menambahkan menu lain, seperti nasi boks, saus pasta, camilan, dan tumpeng sebagai menu favorit yang akan dihias sesuai dengan permintaan konsumen atau kreasi Irma sendiri.
Dalam proses penyusunan tumpeng, Irma dibantu dengan satu karyawan tetap, Rusiyem (53), dan mengandalkan bantuan tetangga dalam pembuatan pesanan. Lama penyusunannya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit dengan catatan bahan-bahan yang diperlukan sudah disiapkan serta dibuat dari tiga jam sebelumnya.
Tidak jarang jumlah sumber daya manusia menjadi kendala saat jumlah pesanan cukup banyak. Untuk mengatasinya Irma meminta bantuan dari keluarga, “Karyawan hanya membantu mempersiapkan bahan dasar seperti nasi dan menyusun wadah, untuk dekorasi dan lauk-pauk dilakukan sendiri oleh Mbak Irma,” ujar Rusiyem (6/9).
Untuk sistem pengantaran produknya, pesanan akan dikirim menggunakan ojek online dengan biaya antar ditanggung konsumen yang rata-rata merupakan mahasiswa dan wanita profesional. Jumlah pemesanan tumpeng yang ditargetkan Irma yakni minimal empat buah tiap minggunya, sehingga keuntungan yang didapat tiap bulan dapat mencapai Rp7 juta.
Tumpeng kekinian khas Nglawuhi Jogja dapat dipesan minimal dua hari sebelum acara. Untuk porsi 5-7 orang diberi harga Rp130.000, sementara harga Rp200.000 untuk porsi 8-10 orang. “Harga tumpeng yang ditawarkan dengan tampilan menarik cenderung terjangkau dan sepadan dengan cita rasanya,” ujar Ainy (52), konsumen (6/9).