oleh: Debora Putri Sekaringtyas
Massimo Gelato di Jalan Sunaryo No. 12 Kotabaru menjual berbagai minuman, snack, dan gelato dengan bahan buah alami tanpa pengawet. Mengusung tema ramah lingkungan, seperti penggunaan pasta sebagai sedotannya, juga menjadi daya tarik bagi restoran gelato ini.
Restoran Italia Massimo Gelato, yang berpusat di Bali, kini membuka cabang di Yogyakarta pada Mei 2019. Meski demikian, “asal cepat” dan “asal untung banyak” bukan hal yang diutamakan di Massimo Gelato.
“Kami tidak akan menggunakan bubuk untuk menambah rasa. Kami tetap menggunakan buah asli,” ujar Yan, Marketing Massimo Gelato
Gelato dibuat dua sampai tiga jam sebelum Massimo Gelato buka. Jadi, gelato yang disajikan setiap harinya terasa segar dan tak membuat tenggorokan sakit.
“Saya pernah ajak anak saya beli gelato di tempat lain langsung batuk, kebetulan waktu saya ajak beli di sini, dia tidak batuk. Jadi kalau hari Minggu seperti ini, saya ajak anak saya ke sini,” kata Tia, ibu dua anak sekaligus konsumen Massimo.
Selain rasa, restoran ini juga memiliki keunggulan lain dalam menjaga lingkungan, sesuatu yang ditemukan Pemilik Massimo Gelato tanpa sengaja.
Itu bermula dari kecintaannya pada pasta yang ternyata justru membantu bumi, yaitu pasta sebagai bahan pembuat sedotan. Pasta yang digunakan ini juga sudah masak. Jadi, pelanggan bisa minum minuman yang dibeli, sekaligus mengunyah pastanya. Rasa dari sedotan pasta ini renyah seperti cemilan keripik.
Ide pemakaian sedotan pasta juga didukung karena keprihatinan Massimo akan lingkungan sekitar yang tercemar sampah plastik. Pemilihan pasta sebagai sedotan dirasa merupakan pilihan yang tepat dibanding dengan stainless straw atau bahan lainnya.
“Pasta ini terbuat dari gandum, gandum akan terus panen. Proses pembuatan pasta juga tidak ada unsur atau bahan yang merusak lingkungan,” ungkap Yan
Hal itu benar adanya karena stainless straw (sedotan besi anti karat) diciptakan seolah sebagai super hero penyelamat bumi. Namun kebanyakan orang belum paham, ternyata pembuatan stainless straw lebih banyak menghasilkan karbondioksida dan energi yang lebih besar dibanding dengan sedotan plastik.
Embel-embel zero waste menyebabkan banyak orang membeli sedotan besi anti karat, tapi sayangnya, banyak dari mereka yang jarang menggunakannya. Itu artinya penggunaan yang “kadang-kadang” justru akan menambah ancaman bagi bumi.
Humboldt State University (HSU) dan Engr308 Technology and Environment menemukan bahwa produksi sedotan besi menimbulkan emisi karbondioksida dan energi yang terbesar di antara produksi sedotan jenis lainnya dengan energi sebesar 2420 kJ.
Tak hanya ramah lingkungan, Massimo Gelato juga ramah di kantong. Menu yang ditawarkan mulai dari Rp 5000 sampai Rp 40.000. Selain dari sisi harga makanan, sewa ruangan di Massimo Gelato juga tidak dipungut biaya, cukup membeli makanan dan minuman saja.
“Saya yang mengajak teman-teman untuk rapat di sini karena harganya terjangkau dan saya juga penasaran untuk mencoba sedotan pastanya. Selain itu tempatnya bebas asap rokok, jadi saya lebih nyaman,” kata Dias, salah satu pengunjung restoran.
Maka tak perlu ragu lagi untuk bersantap di Massimo Gelato. Restoran buka pukul 09.00 hingga 23:00 WIB. Untuk pemesanan tempat bisa langsung hubungi nomor telepon yang tertera pada IG @massimogelatotheoriginal_Yogyakarta.