Jogjakarta Truck Festival: Kreativitas Komunitas Pecinta Truk di Indonesia

Pengunjung Jogjakarta Truck Festival sedang berkeliling untuk melihat truk yang sudah dimodifikasi (8/9/2018).

Oleh: Erli Puspita

Ratusan truk dan puluhan pick-up yang telah dimodifikasi dengan berbagai gaya berkompetisi dalam Jogjakarta Truck Festival di Jogja Expo Center pada Sabtu (8/9) dan Minggu (9/9).

Rasa cinta yang besar terhadap otomotif dan apresiasi terhadap truk yang menjadi kendaraan logistik masyarakat Indonesia memotivasi Indro Kimpling Suseno untuk menyelenggarakan Jogjakarta Truck Festival.

Festival truk yang terdiri dari parade truk, perlombaan modifikasi truk, kompetisi miniatur truk, dan panggung seni ini baru pertama kali diadakan secara profesional di Indonesia.

Suasana Jogjakarta Truck Festival (8/9/2018).

Jogjakarta Truck Festival yang mengusung tema “Panorama Indonesia” ini diikuti oleh komunitas-komunitas pecinta truk yang ada di seluruh Indonesia. Berbagai komunitas pecinta truk yang berasal dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara berkumpul menjadi satu di Yogyakarta untuk memamerkan truk-truk yang telah mereka hias dan modifikasi dengan sedemikian rupa.

Mereka berkompetisi untuk memenangkan salah satu dari 15 kategori lomba modifikasi truk yang ada, seperti The Best Truck Classic Modification, The Best Truck Interior, dan The Best Truck Theme Cutting Sticker Art.

Salah satu truk yang dilombakan di Jogjakarta Truck Festival (8/9/2018).

Sebagian besar peserta lomba modifikasi truk merasa sangat beruntung karena dapat berpartisipasi di Jogjakarta Truck Festival. I Kadek Marsidi, salah satunya. “Sebagai pemilik karoseri, pecinta truk, sekaligus sopir truk, saya senang sekali dengan festival ini. Saya juga mendapatkan banyak inspirasi dalam hal mendesain truk. Semua yang ada di sini kreatif dan indah,” ungkap peserta lomba modifikasi truk kategori The Best Truck Classic Modification yang berasal dari Bali ini.

Truk milik I Kadek Marsidi merupakan satu-satunya truk Daihatsu tertua di Jogjakarta Truck Festival, yaitu keluaran tahun 1982 (8/9/2018).

Pengunjung Jogjakarta Truck Festival sendiri didominasi oleh warga Yogyakarta. Tetapi, tidak sedikit pula pengunjung yang berasal dari luar kota. Sebagai contoh ialah Pradyva Ayu. Gadis asal Tuban ini datang bersama temannya karena penasaran dengan hasil modifikasi truk. Baginya, festival ini mampu menambah pengetahuan tentang jenis-jenis truk, sekaligus memberikan pandangan baru bahwa truk bukan sekadar kendaraan pengangkut barang, namun juga bisa menjadi sarana penyalur kreativitas yang unik nan berkelas.

Salah satu miniatur truk hasil karya peserta kontes miniatur (8/9/2018).

Jogjakarta Truck Festival terdiri dari dua rangkaian acara yang digelar dalam tiga hari. Acara pertama, yakni Parade Truk Cakep Indonesia, diselenggarakan pada hari Jumat (7/9) lalu. Didampingi oleh sang Ketua Panitia, Indro Kimpling Suseno, beserta Wakil Walikota Yogyakarta dan Kapolresta Yogyakarta, sebanyak 30 truk modifikasi diajak untuk mengelilingi Kota Yogyakarta secara bersama-sama.

Lalu, acara kedua, sekaligus acara puncaknya, diadakan pada hari Sabtu (8/9) dan Minggu (9/9) di Jogja Expo Center. Acara tersebut dihadiri oleh 130 peserta lomba modifikasi truk, 30 peserta lomba modifikasi pick-up, dan 35 peserta kompetisi miniatur truk. Selain itu, hadir pula pihak-pihak sponsor, tiga sopir truk wanita legendaris, serta Iwan Fals (musisi sekaligus Duta Mitsubishi Fuso), yang berkesempatan untuk menghibur para pengunjung di panggung seni.