Oleh: Muhammad Alief Ridha
Di tengah wabah Covid-19, pondok pesantren yatim dan dhuafa Aytam Baitussalam Pandak Bantul mendirikan Kedai Santri untuk melatih kemandirian dan kemampuan wirausaha para santri/i.
Kedai yang dibuka pada awal bulan Ramadan tahun 2020 ini menyajikan berbagai macam menu untuk para pengunjung. Selain itu di Kedai Santri ini juga melayani pesanan yang dapat diantarkan ke rumah para pelanggan di sekitarnya.
Pengurus pondok pesantren sekaligus inisiator Kedai Santri, Suharyanto mengatakan, kedai ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan pondok dan menanamkan kemandirian sekaligus menggali bakat para santri/i dalam berwirausaha.
“Semua urusan kedai, mulai dari belanja bahan-bahan hingga memasak jadi tanggung jawab mereka. Saya hanya mengarahkan secukupnya saja. Dari kedai ini, diharapkan mereka dapat belajar mencari sumber dana untuk pembiayaan operasional pondok,” ungkapnya, Jumat (02/10/2020)
Meski dikelola oleh santri, koki dan pelayan dapat dengan mudah berkreasi melalui beragam pilihan menu yang disajikan. Menu yang tersedia beragam, mulai dari menu Barat seperti spicy chiken wings, sosis berbeque, dan ada juga dimsum hingga menu lokal seperti kue leker, sate usus, dan sempol ayam. Sedangkan untuk menu minumannya juga beragam seperti susu sapi, kopi, hingga jus buah yang menyegarkan.
Selain menu makanan dan minuman yang beragam, Kedai Santri ini memakai konsep desain luar-ruang bernuansa natural. Setiap sudut dari kedai ini dilengkapi ornamen serta furnitur yang memiliki tekstur asli dengan warna-warna natural. Kehadiran tanaman di kedai ini juga menjadi elemen yang memperkuat daya tarik pengunjung untuk berlama-lama di kedai ini.
“Tempatnya bagus, sangat cocok buat bersantai ria. Saya merasa kagum dengan kedai ini yang mengusung tema alam yang sederhana, akan tetapi tidak mengurangi estetika,” ucap Munim saat pertama kali datang ke kedai santri, Sabtu (03/10/2020)
Kedai ini buka setiap hari mulai jam 17.00 sampai jam 00.00 WIB. Harga yang dipasang di tiap menunya sangat murah, mulai Rp. 2.000 hingga yang paling mahal Rp. 15.000.
“Mengapa murah, karena sangat terjangkau oleh masyarakat sekitar dan yang terpenting di sini beli sekaligus bersedekah, karena tiap penghasilan dari kedai ini juga untuk memenuhi kebutuhan santri yang yatim dan dhuafa,” jelas pengurus kedai yang akrab disapa Pak Jojon, Sabtu (03/10/2020)