oleh: Nur Syafira Ramadhanti
Halaman depan Poliklinik Hewan Kota Yogyakarta di daerah Giwangan dipenuhi puluhan kucing dan anjing yang datang secara bergantian (25/9). Ini merupakan pemandangan yang berbeda karena biasanya hanya beberapa hewan yang singgah di poliklinik tersebut. Terlihat sekumpulan orang mendata hewan yang disebut juga dengan hewan penular rabies (HPR) tersebut. Orang-orang itu adalah anggota komunitas Peduli Kucing Pasar Jogja (PKP).
Bersama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Bidang Peternakan dan Perikanan, PKP melaksanakan kegiatan vaksin bertepatan dengan Hari Rabies Sedunia yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 28 September. PKP sebagai komunitas pecinta hewan turut dalam kegiatan ini selama dua hari, pada tanggal 18 September dan 25 September 2019.
Vaksin rabies ini diperuntukkan bagi hewan penular rabies (HPR) seperti kucing, anjing, dan kera. Hewan yang divaksin dalam kegiatan ini mayoritas merupakan hewan peliharaan milik pribadi karena salah satu prasyarat untuk vaksin adalah menyertakan KTP berdomisili Yogyakarta.
Meski PKP mengerti betul seputar kucing dan ada anggotanya yang merupakan dokter hewan, namun pemberian vaksin tetap dilakukan oleh dokter resmi dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). “Vaksin yang kami gunakan adalah vaksin Rabisin,” ujar drh. Dwi salah satu medic veteriner yang bertanggungjawab pada kegiatan vaksin rabies.
Berdiri pada 2015, PKP adalah komunitas yang berfokus merawat kucing pasar dan memiliki 50 anggota yang tersebar di Yogyakarta. PKP berangkat dari keresahan Nana Kiswandari, salah satu pendiri, saat melihat kucing-kucing kelaparan di Pasar Beringharjo. Ia lalu berinisiatif membuat gerakan bersama teman-temannya mendatangi satu persatu pasar di Yogyakarta untuk memberi makan kucing-kucing di sana.
Dewi, anggota komunitas PKP yang kucing peliharaannya divaksin dalam kegiatan ini mengatakan, penting untuk memberi vaksin pada kucing atau anjing peliharaan yang rentan terkena rabies. “Aku menomor satukan hewan-hewan aku. (Ingin) mereka sehat, aku sehat ya mereka sehat juga. Kebetulan juga ada vaksin gratis, jadi ya sudah ikut sekalian,” jelasnya.
Vaksin rabies hanyalah salah satu dari sekian banyak kegiatan yang dijalankan oleh PKP. Di luar itu PKP banyak melaksanakan kegiatan yang sifatnya harian maupun terjadwal bulanan. “Kegiatan yang dilakukan PKP setiap hari meliputi pemberian makan pada kucing di pasar, atau biasa kita sebut street feeding,” jelas Nana Kiswandari, pendiri PKP. Ia menyebutkan hingga saat ini sudah ada 30 pasar yang rutin disambangi anggota PKP.
Setiap pasar memiliki koordinatornya sendiri, namun untuk lokasi tepat pasarnya Nana tidak bisa menyebutkan. “(pasarnya) tidak bisa disebutkan karena nanti takutnya jadi tempat pembuangan. Selain itu orang juga suka mengambil kucing di pasar untuk kepentingan sendiri,” katanya.
Selain perawatan kucing pasar dalam bentuk pemberian makan atau street feeding setiap hari, PKP juga melakukan sterilisasi kepada kucing-kucing yang ditemuinya.
“Sistemnya anggota PKP ambil kucing yang mau disterilisasi. Lalu kami rawat dulu, kami kondisikan semalam. Keesokan harinya baru kami bawa ke tempat sterilisasi. Setelah itu dirawat dulu sampai sembuh baru bisa dikembalikan ke pasar,” kata Nana. Ia menjelaskan bahwa kegiatan sterilisasi ini dilakukan dua kali dalam sebulan, dari 30 pasar diambil masing-masing dua ekor kucing.
Sterilisasi ini dilakukan untuk mengontrol perkembangbiakan kucing. Pasar merupakan tempat yang dikunjungi banyak orang, ketika perkembangbiakan kucing tidak terkontrol maka akan mengganggu orang-orang di situ. Saat sudah merasa terganggu bisa terjadi hal buruk dan tidak menyenangkan pada kucing.
Tidak jarang anggota PKP yang mendapat laporan dari pedagang pasar untuk segera memindahkan anak-anak kucing yang baru dilahirkan. Sering juga mereka menemukan bayi kucing yang baru dilahirkan dibuang di tempat sampah.
PKP sadar betul perawatan kucing di pasar harus dibarengi dengan edukasi pada orang-orang yang ada di pasar. Saat melakukan street feeding mereka mengadakan dialog dengan pedagang pasar, memberikan penjelasan dan pemahaman apa yang sedang dilakukan dan mengapa perlu dilakukan hal tersebut. Terlebih ketika akan mengambil dan mengembalikan kucing sterilisasi.
Komunitas ini akan terus membawa misi kemanusiaan yang paling dasar, merawat kehidupan berdampingan dengan makhluk lain. Perubahan ke arah yang lebih baik terlihat dari pedagang yang mulai peduli dan hal tersebut menjadi bahan bakar PKP untuk terus bisa menyapa lebih banyak kucing di pasar-pasar lainnya.