Oleh: Indah Ramadhani
Sejak 2018, Project Child mengajak anak-anak kelas 4 SD di berbagai sekolah di DIY untuk gemar minum air putih. Melalui Drinking Water Program, mereka juga diajak menerapkan pola hidup sehat dan mencintai lingkungan.
Tercatat 32 sekolah telah menjalin kerjasama dengan Project Child untuk pelaksanaan program ini dengan memanfaatkan waktu pembelajaran mata pelajaran “tematik”. Sekolah yang terpilih adalah sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan penyediaan pendidikan lingkungan dan fasilitas air putih atau air bersih. Semester ini, Project Child mengadakan programnya di SDN Karang Mulyo setiap hari Rabu pukul 11:00.
Dana untuk program berasal dari donasi pribadi, CSR perusahaan atau dari hibah. Dengan beranggotakan staf 8 orang dan 30 volunteers, durasi 1 jam setiap minggunya kurikulum diatur untuk 1 semester sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan untuk anak-anak. Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi menggunakan pendekatan yang kreatif – modern seperti permainan dan diskusi dalam kelompok kecil. Hal ini dilakukan agar pembelajaran berjalan lebih efektif dalam kelas berjumlah cukup ramai.
Halim, Program Manager Project Child mengatakan mereka hadir dengan dilatarbelakangi pola hidup tidak sehat anak-anak seperti menyukai minuman berwarna daripada minum air putih. Ia juga mengatakan “Kami ingin anak-anak dapat menerapkan pola hidup sehat dan mencintai lingkungan dengan memulai dari diri mereka sendiri bila mereka sudah mencintai lingkungan maka mereka akan mau menjaganya”.
Program ini juga sering berkolaborasi dengan pihak yang berhubungan dengan kesehatan dan lingkungan. Saat ini, Project Child berkolaborasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi untuk menjadi pengajar anak-anak sehingga anak-anak dapat mempelajari pentingnya menjaga alam khususnya hutan agar air bersih terus dapat terjaga.
Hamdan Primandaru sebagai penyuluh dari Taman Nasional Gunung Merapi mengatakan “Anak-anak merupakan masa depan Indonesia yang harus kita didik dari dini agar dapat mengerti mengenai lingkungan khususnya tentang konservasi hutan karena hutan dapat menyimpan cadangan air bersih saat kemarau dan hutan dapat menyerap air saat musim hujan. Hutan sangat penting untuk mencukupi kebutuhan air bersih”
Untuk mendukung program ini Project Child terus memfasilitasi sekolah berupa penyaring air hemat energi tanpa listrik yang mampu menyaring air 10 liter per jam, hal ini dilakukan agar anak-anak mendapatkan fasilitas air putih gratis. Anak-anak juga mendapatkan tempat minum menarik dari Project Child yang bertujuan supaya anak-anak dapat mengurangi penggunaan Single Use Plastic dan tertarik untuk meminum air putih.
Wartini, S.Pd sebagai kepala SDN Karang Mulyo juga mengakui adanya perubahan kebiasaan anak-anak sebelum dan sesudah diberikannya edukasi dan fasilitas. Anak-anak cenderung menyukai minum air putih dengan membawa tempat minumnya dari tempat penyaringan air yang telah disediakan.
Surti sebagai penjaga kantin juga mengaku mengalami penurunan penjualanan air berwarna seperti Nutrisari, Pop Ice dan minuman lainnya sehingga kini ia fokus menambah beragam makanan untuk dijual. Ia juga mengatakan bahwa anak-anak sering membawa tempat minum yang telah diisi air putih ke kantin.