Kampoeng Cyber: Memaksimalkan Penggunaan Internet

Peta Kampung Cyber yang turut mencantumkan usaha yang dimiliki masing-masing warga

Oleh Aldila

Kampoeng Cyber merupakan julukan bagi RT 36 RW 09 Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Dengan biaya sendiri, Kampoeng Cyber berusaha untuk memfasilitasi warganya dengan internet. Kini, warga RT 36 merasakan manfaat internet dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Menurut Antonius Sasongko (36), Ketua RT 36, sejauh ini Kampoeng Cyber merupakan kampung pertama di Yogyakarta yang semua warganya sudah terfasilitasi dengan internet. “Di daerah lain seperti Surabaya dan Sidoarjo juga ada yang seperti Kampoeng Cyber, hanya saja pendiriannya didanai oleh pihak lain. Untuk kami, di awal, dananya murni swadaya warga,” ujar Antonius Sasongko. Selanjutnya, beberapa program CSR swasta turut membantu pembiayaan di Kampoeng Cyber.

Kampoeng Cyber berawal dari keinginan Antonius Sasongko untuk membuat jaringan bersama melalui internet. Bersama dengan pemuda-pemuda RT 36, Antonius Sasongko mencoba mensosialisasikan penggunaan dan manfaat internet kepada warga. Setelah mendapatkan sambutan positif, warga mulai diajarkan bagaimana pengoperasian komputer dan internet. Awalnya, hanya lima rumah yang memiliki komputer. Kini, setiap rumah di RT 36 telah memiliki komputer dan berlangganan internet dengan biaya Rp 40.000,- per bulan.

Kesulitan mengoperasikan komputer dan internet menjadi kendala warga pada awal-awal pengenalan. Seperti Indanto dan Iyah, dua warga yang mengaku membutuhkan waktu cukup lama untuk dapat mengoperasikan komputer dan internet. Warga terbantu dengan adanya kursus pengoperasian komputer dan internet.

“Ada semacam kursus dari program RT untuk belajar pengoperasian komputer dan internet untuk membantu warga, dengan meminjam ruangan komputer Universitas Atma Jaya Yogyakarta,” tutur Iyah.

Internet digunakan warga RT 36 untuk saling terkoneksi, seringnya dengan Facebook. Facebook menjadi tempat penyalur informasi-informasi seputar agenda rapat, surat undangan, poster-poster, dan informasi lainnya. Indanto mengaku sering membuka Facebook untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai RT 36. Istri Puji, salah seorang warga RT 36, mengatakan aktivitas ibu-ibu warga RT 36 juga diinformasikan di Facebook seperti perubahan jadwal arisan dan sosialisasi gizi.

Selain fasilitas komputer dan internet, RT 36 juga difasilitasi dengan kamera CCTV di setiap gang. Setiap rumah di RT 36 dapat mengakses data kamera CCTV melalui internet. Kamera CCTV sudah digunakan sejak Oktober 2015. Penggunaan kamera CCTV ini untuk memantau dan mengantisipasi pencurian. “Jadi setiap ada tamu atau orang yang masuk kampung, kami sudah tahu,” tutur Indanto.

Perekonomian warga mengalami peningkatan sejak penggunaan internet. Melalui sebuah website milik Kampoeng Cyber yang dikelola oleh tim khusus, usaha-usaha kecil yang dimiliki para warga dapat dipublikasikan lebih luas. Usaha-usaha yang ada beraneka ragam seperti batik, makanan, produksi dibidang percetakan dan sablon, home recording, kaos lukis, dan wayang.

Penggunaan internet membuat warga mendapatkan pesanan dari luar Yogyakarta seperti Banyuwangi, Bali dan Jakarta. Maharsitama (21), seorang warga RT 41, berpendapat banyaknya wisatawan yang mengunjungi Kampoeng Cyber untuk penelitian, wawancara, atau sekedar mampir setelah berjalan-jalan di Taman Sari menghadirkan keuntungan tersendiri bagi warga RT lain yang berjualan asongan, distro-distro, penjual kaos, dan lainnya.

Wisatawan akan mudah mengenali daerah RT 36 dari mural-mural yang menghiasi tembok-tembok. Dari ujung ke ujung jalan RT 36 dipenuhi mural-mural yang berisi mengenai platform-platform media internet dan ucapan selamat datang di Kampoeng Cyber. “Keunikan dari Kampoeng Cyber ini secara fisik ada di mural-muralnya. Ini menjadi identitas visual Kampoeng Cyber,” jelas Antonius Sasongko. Selain mural, warga merencanakan pembuatan gapura untuk menambah identitas visual Kampoeng Cyber.

Mural sebagai Identitas visual RT 36 (1)
Mural sebagai identitas visual RT 36

 

Mural sebagai Identitas visual RT 36 (2)
Mural juga menghiasai tembok pembatas rumah dengan jalan kampung

 

Mural sebagai Identitas visual RT 36 (3)
Mural sebagai identitas visual RT 36