Proyek Pengelolaan Air Minum dari Sungai Progo yang Berjalan Lambat

Kemarau panjang membuat debit air Sungai Progo kecil (3/9).

oleh: Geolana Wijaya Kusumah

PDAM Tirtamarta Yogyakarta berjanji akan mendistribusikan air bersih yang bersumber dari Sungai Progo untuk mengantisipasi dampak kemarau panjang. Akan tetapi, proyek yang direncanakan sejak 2016 itu hingga kini masih dalam proses pengerjaan.

Kekeringan akibat kemarau menyebabkan sejumlah warga Kabupaten Kulonprogo dan Sleman kesulitan mendapatkan air bersih. Menurut Sukarjo, warga tepi Sungai Progo, kondisi debit air Sungai Progo termasuk kecil dan mengalami penurunan dari tahun lalu.

“Sudah beberapa minggu tidak hujan dan air yang mengalir dari hulu tidak deras juga,” kata Sukarjo, saat ditemui WargaJogja (3/9).

Lahan pertanian dan pepohonan yang membutuhkan air yang banyak terancam kekeringan, yang juga berpotensi terjadi kebakaran.

Proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Sungai Progo sudah direncanakan sejak 2016, namun hingga saat ini masih dalam proses pembangunan infrastruktur. Sri Jumariyah Ketua RW Mergan, Minggir, Sleman, mengatakan bahwa proyek ini berjalan lambat. “Sudah dari tahun lalu pipa-pipa besar milik PDAM ada di sepanjang jalan. Pemasangannya sangat lama dan malah jadi berbahaya bagi pengguna jalan. Sudah beberapa kali terjadi kecelakaan,” ujarnya.

Warga sekitar Sungai Progo sudah mengetahui akan ada pemasangan pipa dan pengambilan air Sungai Progo, namun hasil serta manfaatnya nanti belum diketahui akan diarahkan ke mana. Harapan warga, pemerintah memberikan sosialisasi kepada warga dan menyelesaikan proyek secepatnya.

“Beberapa tahun yang lalu terdapat Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) milik PDAM di sini, akan tetapi tidak dirawat dan akhirnya tidak berfungsi lagi. Mengenai proyek pendistribusian air Sungai Progo, kami tidak pernah diinformasikan sebelumnya. Tiba-tiba traktor serta pekerjanya datang dan mulai menggali.” kata Gunawan, warga Mendowerjo.

Menurut Sutedjo, Wakil Bupati Kulonprogo, Proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Sungai Progo merupakan proyek multi years dan bantuan dari pemerintah pusat. Proyek ini diharapkan selesai pada jangka waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) 2017-2022 (Tribun Jogja, 19/9).

Sementara itu Dwi Agus Triwidodo, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta Yogyakarta, mengatakan PDAM Tirtamarta Yogyakarta berusaha memberikan solusi terkait kekurangan air dengan cara filtrasi air Sungai Progo dan mendistribusikannya kepada pelanggan PDAM (Tribun Jogja, 16/6). Sayangnya, warga belum memperoleh solusi tersebut hingga Oktober 2018.

Cerita warga tentang kondisi Sungai Progo yang sedang mengalami penurunan debit air (23/9)

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta menyatakan bahwa air Sungai Progo tidak layak konsumsi. Kualitas air Sungai Progo sendiri terus mengalami penurunan tiap tahunnya. “Kandungan parameter kimia: pH, BOD, COD, Fosfat, dan Nitrat telah mengalami peningkatan kadar. Kemudian, kandungan bakteri dan penyakit seperti e-coli termasuk tinggi,” kata Reni Anggraeni, Kepala Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air, Tanah, dan B3 BLH Yogyakarta (19/10).

Meskipun termasuk ke dalam kategori sungai tercemar, PDAM Tirtamarta tetap menggunakan air Sungai Progo. “Tidak perlu khawatir akan bahayanya karena PDAM telah memiliki teknologi untuk menyaring dan membersihkan kandungan berbahaya yang ada dalam airnya. Selain itu tingkat pencemaran Sungai Progo masih rendah dibandingkan sungai-sungai lain sehingga dapat digunakan,” kata Yuni, Pegawai SDM PDAM Tirtamarta Yogyakarta.