oleh Rafiqi NF
PSS All Stars menelan kekalahan telak di laga peringatan ulang tahun PSS dan Kabupaten Sleman melawan Arema Cronus Sabtu (23/5/2015) malam. Pertandingan persahabatan yang digelar Stadion Maguwoharjo, Sleman, itu berakhir dengan skor 1-4 untuk kemenangan Tim Singo Edan. Bermain di hadapan 21.000 penonton, pemain PSS All Stars yang didominasi pemain PSS musim lalu tidak berdaya menghadapi gempuran penyerang Arema yang dipimpin Christian Gonzalez.
Tim tamu yang berstatus tim bertabur bintang membuat masyarakat Sleman berbondong-bondong mendatangi stadion. Kemacetan cukup parah terjadi di luar stadion akibat antrean kendaran yang ingin memasuki stadion. Loket stadion pun sempat kehabisan tiket akibat diserbu ribuan penonton yang antusias. “Dari 22.000 tiket yang dicetak, lebih dari 21.000 tiket terjual,” ujar Ediyanto, Ketua Panpel Pertandingan.
Sebelum pertandingan dimulai, pemain kedua tim dan para penonton mengheningkan cipta untuk menghormati salah satu pendukung PSS Sleman, Erry Yunianto, yang meninggal saat mendaki Gunung Merapi, pertengahan Mei yang lalu.
Doa tersebut kemudian dilanjutkan dengan prosesi simbolis perayaan ulang tahun PSS Sleman ke-39 dan Kabupaten Sleman yang ke-99. Dua perwakilan pemain yaitu kapten PSS All Stars, Anang Hadi, dan kapten Arema, Juan Revi, menerima potongan tumpeng yang diserahkan oleh perwakilan PT PSS, Wahyudi Kurniawan dan Soekoco.
Prosesi tersebut bukanlah satu-satunya kejutan pada pertandingan tersebut. Kedua wadah pendukung PSS, Slemania dan Brigata Curva Sud, juga menyiapkan kejutan untuk pertandingan tersebut. Kedua suporter tersebut melakukan aksi koreografi yang ciamik dari tribun penonton.
BCS yang berada di tribun selatan menampilkan koreo khasnya dengan tulisan EL39AN tepat saat pertandingan dimulai. Sedang Slemania yang berada di tribun utara memilih saat babak kedua untuk menggelar 2 bendera raksasa dan melakukan koreografi kertas kuning-putih yang membentuk angka 39.
Hiburan dari suporter tersebut tampak membuat penonton di tribun barat dan timur takjub. “Persiapan yang dilakukan cukup pendek. Kami sengaja merahasiakan agar bisa menjadi kejutan bagi penonton dan PSS Sleman,” ujar Ketua Umum Slemania, Lilik Yulianto.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan dimulai pada pukul 19:00 WIB. PSS All Stars yang dilatih oleh Edy Broto langsung bermain agresif. Anang Hadi dan kawan-kawan sempat menguasai pertandingan dan berhasil unggul terlebih dahulu melalui sontekan Busari. Pemain yang pernah membela Persepam itu berhasil mengecoh kiper I Made Wardana setelah mendapatkan umpan tarik dari sayap.
Arema Cronus yang datang ke Sleman tanpa pelatih Suharno berusaha mengimbangi permainan. Meskipun begitu Arema baru berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-28. Tendangan lemah dari Christian Gonzales tidak dapat diantisipasi oleh kiper PSS, Gratheo Hadi.
Selepas gol penyeimbang kedudukan, PSS All Starss justru tampak menurunkan tempo permainan. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh tim Singo Edan untuk membalikkan keadaan. Arif Suyono yang melewati dua pemain bertahan PSS berhasil menceploskan bola pada menit ke 4-4. Skor 2-1 untuk keunggulan Arema bertahan hingga babak pertama usai.
Dua menit selepas peluit babak kedua berbunyi, tribun timur sebelah utara yang ditempati Aremania kembali bergemuruh. Dendi Santoso berhasil mencatatkan namanya di papan skor dan menjadikan Arema unggul 3-1. Tembakan keras Dendi Santoso tidak bisa dihalau oleh kiper PSS.
Pertandingan sendiri sempat dihentikan sejenak pada menit 75. Aremania yang datang jauh dari Malang terlibat keributan dengan penonton di tribun timur hingga terusir sampai akhir pertandingan. Kejadian ini disebabkan oleh pendukung Arema yang melempar suar ke dalam lapangan hingga memancing reaksi dari penonton lainnya.
Setelah pertandingan dilanjutkan, PSS tetap belum bisa keluar dari tekanan tim tamu. Menit ke-94, Dendi Santoso kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah tendangan indahnya tidak mampu digagalkan oleh kiper pengganti, Riyono. Gol tersebut menambah keunggulan Arema menjadi 4-1.
PSS yang tidak ingin malu di hadapan penonton hanya bisa melakukan serangan sporadis melalui pemain sayap kirinya, Mudah Yulianto. Namun tendangan kaki kiri tersebut berhasil digagalkan oleh barisan pertahanan Arema. Skor 4-1 pun tidak berubah hingga laga berakhir. Kekalahan menjadi kado yang harus diterima PSS di hari bahagia.