Mengenal Difabel Lebih Dekat di Kelas Harmoni

Salah satu kegiatan dalam acara One Day With Difable adalah melukis totebag. Dalam kegiatan ini, relawan mahasiswa dan siswa-siswi SLB melukis bersama.

Oleh: M. Ramdayanu Muzakki

Komunitas Sahabat Percepatan Peningkatan Kepemimpinan Mahasiswa (SP2KM) UGM menggelar kegiatan bertajuk Kelas Harmoni. Salah satu mata acaranya, One Day With Difable diselenggarakan pada Sabtu, 4 November 2017 di Taman Kearifan (Wisdom Park) UGM. Acara ini mengajak mahasiswa untuk mengenal difabel lebih dalam.

Acara ini diikuti oleh tunagrahita dan tunarungu dari tiga SLB, yakni SLB Negeri 1 Bantul, SLB Negeri 2 Yogyakarta, dan SLB Bhakti Kencana. Total siswa dari SLB sejumlah 60 anak. Sedangkan relawan mahasiswa berjumlah 30 anak.

Ismail Yusuf, ketua panitia Kelas Harmoni mengatakan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah menghilangkan stigma buruk terhadap difabel. “Kami ingin menyampaikan pesan bahwa difabel itu sama saja dengan kita, bahkan mereka itu spesial,” ujar Ismail.

Salah satu guru pendamping dari SLB Negeri 2 Yogyakarta mengatakan bahwa kegiatan ini baik karena anak-anak dapat berkenalan dengan siswa SLB lain. Sedangkan seorang relawan mahasiswa mengaku senang dengan acara ini. Meski terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, ia berharap Kelas Harmoni bisa diadakan lagi tahun depan.