Aksi Solidaritas Kendeng Lestari, Mengawal Hak Petani Kendeng

Oleh: Mochamad Ridha

Massa yang menamakan diri mereka sebagai Aliansi Solidaritas Kendeng Lestari, melakukan aksi demonstrasi di Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Jum’at (24/3). Aliansi ini terdiri dari beberapa lembaga kemahasiswaan dan LSM yang ada di Yogyakarta. Mereka menuntut agar pemerintah berkomitmen untuk menjamin para petani Kendeng dari perlakuan-perlakuan intimidatif. Peserta aksi juga meminta pertanggung jawaban pemerintah atas pemenuhan hak para petani Kendeng sebagai bagian dari masyarakat.

Selain itu, aksi ini lahir sebagai bentuk respon mereka atas terbitnya Keputusan Gubernur Jawa Tengah 660.01/6 tahun 2017 tentang perizinan aktivitas PT. Semen Indonesia yang dinilai tidak berpihak pada kesejahteraan wong cilik. Mereka menuntut agar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, segera mencabut keputusan tersebut. Aksi ini juga ditujukan sebagai dukungan mereka kepada para petani Kendeng yang melakukan aksi pasung kaki dengan semen di depan Istana Negara.

 

Aksi ini diikuti oleh sekitar lebih dari 100 peserta, dimulai pada pukul 15.00 hingga 18.00. Selepas aksi, peserta aksi berkomitmen mengawal hak para petani melalui berbagai cara.

 

Aksi ini juga sebagai bentuk wajah keresahan para mahasiswa atas perlakuan intimidatif yang diterima para petani Kendeng ketika membela tanah-tanah mereka. Para peserta aksi, melalui salah satu orator aksi, menyayangkan adanya perlakuan intimidatif yang diterima para petani Kendeng.

 

Jargon aksi terpampang jelas menghiasi kawasan sekitaran Tugu. Jargon-jargon ini sengaja dipasang agar para masyarakat terkhusus para pengendara yang melewati Tugu Pal Putih juga bisa merasakan keresahan yang dibawa oleh massa aksi tersebut. Tak hanya spanduk, beberapa atribut lainnya seperti semen dan sayur-mayur juga dipajang sebagai simbol perlawanan para petani Kendeng.

 

Aksi mereka juga merupakan bentuk simpati atas meninggalnya Bu Patmi, salah satu petani Kendeng, setelah melakukan aksi di Istana Negara, Jakarta pada Selasa 21/3.

 

Para peserta aksi juga membawa banyak tuntutan kepada pemerintah dalam aksi ini. Salah satunya adalah tuntutan kepada pemerintah untuk kembali serius memperhatikan sektor agraria Indonesia, terutama menuntut pemerintah untuk memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan para Petani.