Gelar Potensi Kelurahan Budaya: Melestarikan Keunikan Budaya Lokal

Penampilan Kelurahan Warungboto dengan tarian kuda-kuda (14/9).

Oleh: Agustina Br. Tarigan

Gelar Potensi Kelurahan Budaya pada 14-16 September 2017 diselenggarakan di Jalan Kartini, Sagan, menampilkan pertunjukan musik, tarian, drama tradisi, kerajinan dan kuliner. Acara ini diikuti oleh 45 kelurahan di Kota Yogyakarta dan dikunjungi oleh banyak warga Yogyakarta. 

Gelar Potensi Kelurahan Budaya adalah sebuah wadah positif bagi setiap kelurahan di Kota Yogyakarta untuk mengembangkan kebudayaan lokal yang mereka miliki.

Dinas Kebudayaan melakukan promosi untuk menyebarkan informasi terkait acara Gelar Potensi Kelurahan Budaya, yaitu melalui sosial media seperti instagram dan twitter (12/9).

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta hadir dengan memberikan peluang kerjasama dalam bentuk pembinaan di bidang seni dan kebudayaan. Gagasan dari Dinas Kebudayaan untuk mengadakan acara Gelar Potensi Kelurahan Budaya ini, awalnya didasari oleh Surat Keputusan DIY Nomor 262/KEP/2016 mengenai Kelurahan Budaya.

Perwujudan dalam berupaya melestarikan kebudayaan lokal oleh masing-masing kelurahan ialah melalui acara Gelar Potensi Kelurahan Budaya tersebut. Di mana acara ini juga merupakan acara lanjutan dari Festival Kebudayaan Yogyakarta (27/7-13/8). Melalui acara bernuansa kebudayaan ini, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta memfasilitasi semua kelurahan yang terlibat untuk mengambil bagian dalam seni pertunjukan ataupun melalui stan-stan yang telah disediakan.

Interaksi warga dengan beragam stan dari setiap kelurahan saat suasana siang hari (14/9).
Suasana beragam stan dari setiap kelurahan pada malam hari. Stan-stan ini menjajakan potensi dari kelurahan mereka masing-masing, baik dalam bentuk kerajinan tangan, kuliner, ataupun karya-karya khas dari kelurahan mereka (14/9).

Di samping itu, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta juga memberikan penghargaan kepada kelurahan yang terpilih sebagai Kelurahan Budaya. Terdapat 5 aspek penilaian yang dilakukan yaitu penilaian terhadap tradisi, cagar budaya, kuliner, obat tradisional dan sastra. Pada tahun 2016 yang lalu, Kelurahan Terban dan Kelurahan Kricak berhasil menyandang gelar sebagai Kelurahan Budaya dalam jangka waktu kurang lebih 5 tahun.

“Kami tidak menyangka terpilih menjadi Kelurahan Budaya. Awalnya kami hanya bisa menyewa pakaian-pakaian adat dan alat-alat musik dari uang kami sendiri, tapi kami memperjuangkan kebudayaan yang kami miliki. Hingga saat ini, kami sudah mampu membeli pakaian dan alat musik sendiri bahkan menyewakannya pada orang lain,” kata Agus, salah satu pengurus komunitas budaya di Kelurahan Terban.

Menjadi kelurahan budaya juga tentunya harus melalui 3 tahapan, yaitu diawali dengan kelurahan non budaya, kelurahan rintisan budaya lalu sampai ke tahap akhir yaitu kelurahan budaya. Pada pagelaran budaya yang diselenggarakan di kediaman tuan rumah yaitu Kelurahan Terban ini, mendapati banyak respon positif dari pengunjung yang datang selama acara tersebut berlangsung.

Simbolis dari pintu masuk ke lokasi acara Gelar Potensi Kelurahan Budaya 2017 (14/9).
Simbolis penutupan rangkaian acara Gelar Potensi Kelurahan Budaya di tempat tuan rumah yaitu Kelurahan Terban (16/9).

Antusias pengunjung tidak berhenti hanya pada warga asli kota Yogyakarta saja, melainkan juga dari luar kota Yogya. “Tidak selamanya budaya itu membosankan,” ujar Andy Lie, pengunjung dari Sintang, Kalimantan Barat. “Budaya itu… seperti Yogyakarta, selalu istimewa,” ujar Lenti Kristiani Damanik, pengunjung dari Medan, Sumatra Utara. Dengan kata lain, para pengunjung dari luar kota menyetujui bahwa kota Yogyakarta merupakan miniatur dari Bangsa Indonesia.

“Menurut saya, kebudayaan itu bagaikan salad bowl. Sekalipun beranekargam jenis sayuran di dalamnya yang diibaratkan seperti halnya keanekaragaman budaya, namun wadahnya tetap satu yaitu Yogyakarta,” ujar Fitri Dyah Anggraini selaku ketua pelaksana Gelar Potensi Kelurahan Budaya 2017. Kerja keras dari kurang lebih 30 orang panitia acara tersebut, telah terbayar lunas dengan pagelaran budaya yang diselenggarakan untuk kali pertama ini. Tentu tidak berhenti sampai di sini, acara terdekat akan kembali diselenggarakan pada bulan oktober mendatang di Kelurahan Kricak yang juga menyandang gelar sebagai Kelurahan Budaya.