Pagelaran Wayang Wong Gagrak Yogyakarta

Oleh: Kurnia Putri Utomo

Pagelaran Wayang Wong Gagrak Yogyakarta, diadakan pada 10-12 April 2017, merupakan acara tahunan yang ditunggu-tunggu seluruh sanggar tari klasik di Yogyakarta. Penggagas acara ini ialah Dinas Kebudayaan DIY dan ikatan sanggar tari klasik di Yogyakarta.

Acara yang berlangsung di Pendapa Akademi Komunitas, di Jalan Parangtritis KM 4,5 Sewon, Bantul berlangsung dengan lancar. Acara ini diikuti 6 enam sanggar tari klasik di Yogyakarta dan dihadiri puluhan orang dari Bantul, Kota Yogyakarta, dan sekitarnya.

 

Suasana Pendapa Akademi Komunitas (10/04). Ciri khas Wayang Wong yang membedakannya dengan pagelaran wayang lain ialah harus dilaksanakan di pendapa atau joglo. Menurut Anon, Ketua Yayasan Pamulang Beksa Sasminta Mardawa, gamelan pengiring pagelaran wayang wong terdengar merdu hanya jika dimainkan di pendapa karena suaranya akan menyebar dan tidak terpantul oleh tembok seperti di ruangan tertutup.

 

Adegan pembuka tarian para wayang (10/04). Penyaji dalam acara ini berjumlah 6 kelompok dari 6 sangar tari klasik yang berbeda.

 

Seorang tokoh dewi sedang menari (10/04). Aksesoris, kostum, dan riasan wajah wayang dipersiapkan sedemikian rupa sehingga menyerupai tokoh yang digambarkan dalam kisah pewayangan.

 

Adegan perang antara dewi dan musuhnya (10/04). Atraksi wayang wong berlangsung sempurna tanpa kesalahan berkat latihan rutin selama dua bulan. Berbagai properti seperti panah, golok, dan keris sengaja digunakan untuk memberikan kesan dramatis pada setiap adegan konflik dalam penampilan ini.

 

Penampilan tari wayang cilik (10/04). Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut ambil bagian dalam pagelaran. Alasan keikutsertaan anak-anak menurut Anon, karena mereka dipersiapkan sebagai penerus seni wayang wong sehingga pagelaran ini tidak akan mati.