Mie ayam Terbang lempar, merupakan bisnis kuliner kaki lima yang berdiri sejak tahun 1991 di Yogyakarta melalui cara penjulaannya yang tradisional mencoba tetap buka dikeadaan pandemi dan tingginya minat masyarakat terhadap bisnis secara online.
Salah satu angkringan yang tidak pernah sepi pengunjung, bahkan di kala pandemi, adalah angkringan Jembatan Kewek Pak Tomi.
Untuk pertahankan bisnisnya, Junkyard Autopark & Resto di kawasan Candi Borobudur melakukan berbagai hal seperti penambahan tempat foto, fasilitas baru, hingga berbagai promosi.
Yayuk Sukardan, pendiri maker space dan bisnis aksesoris handmade Joglo Ayu Tenan yang juga Ketua Asosiasi Pengrajin Perhiasan Yogyakarta berbagi cerita tentang dampak pandemi pada bisnisnya dan industri aksesoris kerajinan tangan.
Sekolah Alam, program kerja Kementerian Sosial dan Masyarakat BEM KM UGM yang dibentuk Oktober 2020 pada masa pandemi, sebagai kegiatan pengajaran dalam membantu anak-anak selama pembelajaran di rumah.
Berbeda dengan usaha bisnis dan pariwisata pada umumnya, kebun binatang tetap harus beroperasi selama pandemi demi keberlangsungan hidup satwanya meski tidak menerima pengunjung. Hal ini dialami Semarang Zoo ketika tutup sementara untuk kunjungan wisata selama kurang lebih empat bulan pada Maret-Juli 2020 mengikuti instruksi pemerintah guna menekan laju penyebaran Covid-19.
Wabah Covid-19 menjadi pukulan telak bagi para pelaku usaha kedai kopi di Sudimoro, Malang.
Di Indonesia, bisnis olahan makanan dengan konsep cloud kitchen bukan hal baru.
Sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen, para pedagang dan petani di Pasar Inis menggelar hajatan bertajuk “Membumi untuk melangit, matur nuwun Gusti”
Situasi pandemi COVID-19 yang hingga kini belum terkendali, tidak menghalangi mahasiswa UGM untuk terus berkreativitas.