Kantong Parkir Abu Bakar Ali Dibangun Tiga Lantai

Tak sedikit penumpang bus pariwisata yang lebih memilih membeli oleh-oleh di kios parkir Abu Bakar Ali daripada harus berjalan menyusuri Malioboro.
Tak sedikit penumpang bus pariwisata yang lebih memilih membeli oleh-oleh di kios parkir Abu Bakar Ali daripada harus berjalan menyusuri Malioboro.

oleh Rakhma Novika

Mulai Mei ini, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral DIY akan membangun parkir bertingkat di Kantong Parkir Abu Bakar Ali seperti Kantong Parkir Ngabean. Meskipun sama-sama bertingkat, konsep yang akan diterapkan berbeda dari Ngabean.

“Desain parkir Abu Bakar Ali masih belum dipublikasikan, namun telah selesai. Seperti Parkir Ngabean, tetapi lebih bagus. Kios-kios pedagang nantinya dibongkar dan kabel-kabel listrik akan dibersihkan,” kata Syarief Teguh, Kepala Unit Pelaksana Teknis Malioboro saat ditemui di kantornya (30/3).

Rencananya, kantong parkir Abu Bakar Ali akan dibangun tiga lantai dengan kapasitas sekitar 2400 kendaraan roda dua untuk lantai dua dan tiga, serta 36 bus besar untuk lantai dasar. Pembangunan kantong parkir bertingkat seluas 7.900 meter persegi ini berkaitan dengan program revitalisasi kawasan Malioboro. UPT Malioboro ditargetkan dapat memindahkan parkir sisi timur Malioboro ke Parkir Abu Bakar Ali dalam jangka waktu satu tahun.

Persiapan pembangunan telah berlangsung bertahap, utamanya pada pengendalian sosial terkait perubahan Malioboro. Rencana pemindahan parkir sisi timur ini sebenarnya telah ada sejak tahun lalu, namun terkendala proses sosialisasi. Perihal pemindahan parkir ini ditangani penuh oleh UPT Malioboro di bawah pengawasan Walikota Kota Yogyakarta. Sejak lembaga ini dibentuk oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, seluruh permasalahan menyangkut kawasan Malioboro ditangani langsung oleh UPT Malioboro.

Menurut Syarief, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral DIY telah menyiapkan dana Rp 22 miliar untuk proyek pembangunan yang diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu delapan bulan ini.  “Pedagang kios akan diliburkan delapan bulan dan dicarikan tempat pengganti sementara di Malioboro,” kata Syarief.

Staf keamanan parkir Abu Bakar Ali, Sutrisno, menjelaskan bahwa saat ini parkir Abu Bakar Ali mampu memuat hingga 54 bus besar dan sejumlah mobil. Sejak peresmiannya pada 2004, Parkir Abu Bakar Ali selalu penuh di sore hari, khususnya pada akhir pekan dan hari libur.

“Saya tahu akan dibangun parkir tingkat di sini, tapi saya kurang tahu kapan pembangunan itu  akan dilaksanakan,” kata Sutrisno (27/3). Berdasarkan keterangan Sutrisno, rencana pembangunan parkir tingkat ini semula akan dilaksanakan di tiga kantong parkir besar di kawasan wisata Yogyakarta, yakni Ngabean, Abu Bakar Ali dan Senopati. Namun, Senopati dicoret dari daftar karena terlalu sempit akibat pembangunan hotel.

Sejauh ini, rencana pembangunan mendapat tanggapan positif dari semua kalangan, terutama pekerja pariwisata. “Bagi saya tidak masalah, lebih banyak parkir justru lebih baik, daripada susah parkirnya,” kata Nur, supir bus rombongan wisatawan asal Malang yang sedang menunggu rombongannya di Parkir Abu Bakar Ali (30/03).