Lahan Parkir Stasiun Tugu untuk Malioboro, Benarkah?

Mobil-mobil pengantar yang masuk melalui pintu timur Stasiun Tugu. Tarif parkir mobil adalah Rp 4.000 untuk satu jam pertama dan Rp 2.000 untuk satu tiap jam berikutnya.
Mobil-mobil pengantar yang masuk melalui pintu timur Stasiun Tugu. Tarif parkir mobil adalah Rp 4.000 untuk satu jam pertama dan Rp 2.000 untuk satu tiap jam berikutnya.

oleh Rakhma Novika

Kabar rencana penambahan lahan parkir di kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta masih belum menuai kejelasan. Menurut Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta, penambahan lahan parkir di Stasiun Tugu Yogyakarta rencananya akan digunakan untuk menampung kendaraan para pengunjung Malioboro yang semakin banyak. Namun, PT Reska Multi Usaha, yang berwenang atas pengelolaan parkir di Stasiun Tugu Yogyakarta, menyangkal pernyataan tersebut.

“Penambahan lahan parkir di stasiun kereta ini karena sedang ada penambahan jumlah kereta, bukan untuk pengunjung Malioboro,” kata salah seorang koordinator lapangan parkir PT Reska di Stasiun Tugu Yogyakarta yang tak ingin disebutkan namanya.

Padahal, pihak Dinas Perhubungan DIY mengaku bahwa pihak Stasiun Tugu dan Pemerintah Provinsi DIY telah melakukan perjanjian untuk menjadikan lahan parkir di sebelah utara Stasiun Tugu Yogyakarta sebagai lahan parkir pengunjung Malioboro. “Mereka punya lahan cukup luas, itu bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin ke Malioboro,” kata Ibnu Khosim, salah satu Staf Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta ketika ditemui di kantornya(13/3).

Menurut seorang koordinator lapangan parkir PT Reska di Stasiun Tugu Yogyakarta, area penambahan lahan parkir rencananya akan dilakukan di sebelah barat stasiun, dan ini hanya untuk pemakai jasa Stasiun Tugu. Terdapat sebuah lahan kosong di daerah Menara Bong Suwung, Pasar Kembang, yang nantinya akan dibongkar untuk dijadikan lahan parkir tersebut. Lahan berbentuk segitiga itu berukuran 250 x 60 meter persegi. Lahan ini diperkirakan mampu memuat hingga 50 buah mobil dan 500 buah sepeda motor. Pemilihan penambahan lahan parkir di sebelah barat stasiun ini berdasarkan pertimbangan sebagian besar pengunjung atau penjemput yang mengendarai sepeda motor masuk melalui pintu barat stasiun.

 

Parkir sepeda motor bagian timur Stasiun Tugu Yogyakarta yang selalu penuh di akhir pekan.
Parkir sepeda motor bagian timur Stasiun Tugu Yogyakarta yang selalu penuh di akhir pekan.

Namun, pembangunan lahan parkir itu belum memperoleh izin oleh pihak PT Kereta Api Indonesia karena adanya permasalahan dana dengan pihak PT Reska Multi Usaha. Padahal, hingga saat ini lahan parkir sebelah pintu masuk timur hanya mampu menampung 70 mobil parkir dan sekitar 300 mobil pengantar. Bila dibiarkan, bisa terjadi kemacetan di pintu masuk timur stasiun.

PT Reska Multi Usaha merupakan salah satu anak perusahanan dari PT. Kereta Api Indonesia yang bergerak di bidang Restorasi Kereta Api Indonesia. Berdiri pada 2003, komposisi kepemilikan PT Reska Multi Usaha adalah 95% milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan 5% milik Yayasan Pusaka. Mulai 2014, PT Reska Multi Usaha menekankan pada aspek-aspek penguatan fundamental perusahaan, yang meliputi peningkatan kualitas SDM dan standarisasi prosedur, penguatan bisnis diversifikasi usaha melalui pengembangan usaha parkir, layanan pendukung kereta api, cuci kereta, katering dan penyedia tenaga kerja.

Lahan parkir di Stasiun Tugu ini masuk ke dalam Area III yang dikelola PT Reska Multi Usaha. Area III ini meliputi 17 lokasi, yaitu Bumiayu, Srawi, Kroya , Sidareja, Cilacap, Grombong, Kebumen, Kutoarjo, Wates, Jogja Selatan, Jogja Timur, Lempuyangan, Klaten, Purwosari, Solo Balapan, Jebres dan Sragen.