Belajar Menghias Kue Kekinian untuk Membuka Peluang Bisnis

Para peserta ingin mencoba cara baru dalam membuat kue tart, khususnya dalam hal menghias kue agar tampak menarik dan tidak membosankan—(9/9/18)

Oleh: Sarah Noverianti

Dengan Rp 65 ribu, ibu-ibu dari berbagai kalangan belajar menghias berbagai kue di kelas memasak, yang diselenggarakan swalayan peralatan kue D’Hardjosoewarno (9/9), untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Salah satu peserta kelas memasak, Azel, yang menduduki bangku SMK jurusan tata boga, mengikuti kelas memasak karena ingin menggeluti bidang kue untuk membangun bisnis kue kelak.

“Saya memang suka membuat kue (tart), dan saya ingin menantang diri untuk mencoba hal baru dalam membuat kue tart agar tidak mainstream, apalagi kue tart yang kekinian lagi tren sampai saat ini. Makanya peluang bisnis kue kekinian pasti sangat besar,” kata Azel.

Lain halnya dengan Yuyun, peserta kelas memasak yang merupakan ibu rumah tangga. Ia mengikuti kelas memasak dengan anggapan bahwa kreasi kue kekinian sangat penting dan menarik, mengingat anak-anak, terutama anaknya, sangat menyukai kartun, dan akan sangat menyenangkan jika si anak menjadi bersemangat karena dapat melihat tokoh kartun idolanya dalam kue yang hendak disantapnya.

 

Penjualan tiket merupakan kegiatan pertama D’Hardjosoewarno untuk merintis kelas memasak.

Tema yang diangkat dalam kelas memasak ini adalah “Kreasi Cake Kekinian yang Bisa Dijadikan Peluang Bisnis”. “Tema ini sedang populer sekali, sangat menjual, dan mengikuti tren di Yogyakarta. Pelanggan di sini juga hobi membuat kue tart. Oleh karenanya, muncul ide untuk membuat kreasi kue tart,” kata Widya, selaku penyelenggara kelas memasak dan pemilik toko D’Hardjosoewarno.

Menurut Ajeng, tamu pembicara kelas memasak, sangat penting memperkenalkan kreasi kue kekinian kepada para warga, terkhusus yang memiliki hobi membuat kue tart. Selain itu, animo masyarakat akan kue kekinian juga cukup tinggi di Yogyakarta, sehingga tren kue kekinian kecil kemungkinannya untuk mengalami penurunan.

Kelas memasak ini diselenggarakan atas dasar permintaan pelanggan, sehingga Widya ingin memberikan fasilitas kepada pelanggan dan para warga lainnya yang memiliki minat dalam bidang kue, khususnya warga yang menengah ke bawah hingga sedang, karena biaya dari kelas memasak ini lebih terjangkau dibandingkan kelas memasak lainnya.

Ini pertama kalinya bagi Eny (kiri) dan Yuyun (kanan) mengikuti kelas memasak dan menghias kue tart—(9/9/18).

D’Hardjosoewarno merupakan toko swalayan yang khusus menjual bahan-bahan dan peralatan untuk membuat kue, yang telah didirikan sejak tahun 2016 oleh Widya bersama kerabat-kerabat dekatnya.

Pendirian toko D’Hardjosoewarno dilatarbelakangi oleh ketertarikan Widya dalam bidang kue, sehingga dirinya sering membeli bahan-bahan pembuatan kue, dan kemudian melahirkan ide untuk membuka bisnis berupa toko khusus untuk menjual bahan-bahan kue dengan basis swalayan.

Bisnis toko bahan-bahan kue masih sedikit ditemukan di Yogyakarta. Pembeda antara toko D’Hardjosoewarno dengan toko bahan-bahan kue lainnya adalah bahwa D’Hardjosoewarno merupakan toko bahan kue yang berbentuk swalayan dan menjual bahan-bahan yang lebih lengkap.

Melihat tingginya antusiasme dan minat para peserta kelas memasak akan kue, Widya berencana mengadakan kelas membuat kue lagi, namun dengan tema yang berbeda. Tema kelas memasak akan mengikuti tren pasar di Yogyakarta dan permintaan pelanggan.