Geliat Pebisnis Lokal Melalui Olahan Pisang Kekinian

 

Gerai Pisang Comel yang berlokasi di Lippo Plaza Jogja (8/9/18)

Oleh: Destyan Cahya Arrizka

Saat ini peningkatan omzet penjualan dirasakan para pelaku bisnis pisang keikinian di Yogya. Hal ini sejalan dengan semakin banyaknya warga Yogya yang menyukai olahan kuliner berbahan pisang dengan berbagai macam varian yang ditawarkan.

Tidak akan ada habisnya jika kita membicarakan tentang kuliner, salah satunya buah pisang yang banyak digemari orang-orang. Umunya buah pisang hanya dimakan langsung ataupun digoreng dengan tepung.

Kini buah pisang yang tampak biasa saja dilirik para pelaku ekonomi lokal dalam meningkatkan nilai jual buah pisang itu sendiri. Dapat dilihat dengan banyaknya gerai yang membuka olahan pisang kekinian.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga pemilik gerai pisang kekinian yang berbeda  yaitu pisang comel, pisang celebes dan pisang kaget menceritakan awal mula bisnis ini berkembang dan peningkatan omzet penjualan yang dirasakan saat ini.

Pisang Comel juga memiliki cabang yang ada di Surabaya (8/10/18)

Untuk meningkatkan daya saing penjualan, ketiga gerai ini memiliki ciri khas dalam menjual produknya. Pisang Comel menyuguhkan olahan pisang dengan aneka toping yang bervariasi dibanderol dengan harga mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 18.000.

Pisang celebes juga memiliki menu lainnya seperti nanas goreng, nangka goreng dan tape goreng (8/10/18)

Di lain tempat gerai pisang celebes menyuguhkan pisang peppe atau pisang geprek sebagai ciri khas dari menunya. Cara makannya sangat unik karena pisang geprek ini disuguhkan dengan menambahkan sambal rujak. Satu porsi pisang geprek ini dibanderol dengan harga Rp 12.000.

Pisang kaget menggunakan jenis pisang tanpa biji (8/10/18)

Lain halnya dengan gerai pisang kaget menyuguhkan sensasi makan pisang goreng yang berbeda. Ciri khas dari gerai ini adalah pisang keju crispy yang tentunya dapat ditambahkan dengan toping yang bervariasi seperti selai coklat, mesis dan masih banyak lagi. Satu porsi dibanderol dengan harga Rp 9.500 hingga Rp 14.000.

Selain ciri khas dari masing-masing gerai tersebut, segmen pasar yang besar menyebabkan bisinis pisang kekinian mengalami peningkatan omzet penjualan yang signifikan dan dirasakan oleh pemilik dari ketiga gerai pisang tersebut.

Pisang Comel yang berdiri sejak 16 Mei 2016. Sejak pertengahan 2017 usaha pisang comel mengalami peningkatan penjualan. “Omset awal Rp 600.000 dalam satu hari, saat ini sudah mengalami peningkatan,” kata Dimas, pemilik usaha pisang comel.

Hal serupa juga dialami gerai pisang celebes yang berlokasi di Jalan Bougenville. Sejak dibukanya usaha pisang celebes 6 Agustus 2017, Irham sebagai pemilik mengaku peningkatan penjualan dirasakan pada bulan November. “Omzet yang semula hanya Rp 50.000 dalam sehari kini mengalami peningkatan  omzet sebesar Rp 500.000 dalam satu hari,” kata Irham.

Kemudian hal yang sama juga dirasakan luthfi pemilik dari gerai pisang kaget. Sejak berdiri 5 Oktober 2015 hingga saat ini penjualan mengalami peningkatan. “Dalam satu hari penjualan pisang kaget sekitar Rp 1.300.000 hingga Rp 1.500.000 yang semula hanya Rp 150.000,” kata Luthfi.

Sebagai pelaku ekonomi lokal tiga gerai pisang kekinian tersebut mengaku memasok buah pisang dari pedagang lokal. Pedagang buah pisang yang ada di Pasar Kranggan Jogjakarta merupakan pemasok utama dari gerai pisang comel dan pisang kaget. Lain halnya dengan pisang celebes yang memasok buah pisang dari Purbalingga.

Gerai pisang kekinian tersebut dapat meningkatkan daya beli warga dalam mengkonsumsi olahan pisang dan nilai jual buah pisang semakin tinggi.