Oleh: Rr. Shafira Putri Ramadhani
Berawal dari keinginan untuk menambah paseduluran (persaudaraan) melalui kesenian jathilan, Dhenoog Rachma mendirikan komunitas Cah Jathilan Djogja. Cah Jathilan Djogja kini memiliki lebih dari dua ribu anggota di laman Facebook sebagai wadah pelestari jathilan di Yogyakarta.
“Cah Jathilan Djogja adalah kumpulan pecinta seni jathilan yang bertujuan membangun silaturahmi sesama pecinta jathilan dan berpartisipasi aktif melestarikan kesenian jathilan agar tetap dikenal masyarakat,” kata Dhenoog, pendiri Cah Jathilan Djogja yang juga penari jathilan (8/9).
Cah Jathilan Djogja (CJ) menggiatkan kegiatan menonton pertunjukan jathilan di semua kabupaten/kota di DIY. Anggotanya berasal dari berbagai usia mulai dari anak kecil, dewasa, hingga orang tua.
“Penonton juga mempengaruhi semangat penari dan juga para penabuh jathilan,” kata Almas, seorang penari jathilan (20/9). Almas mengatakan bahwa keberadaan komunitas jathilan pula yang membuatnya terjun di kesenian jathilan sejak usia sepuluh tahun.
Dhenoog mengatakan bahwa para anggota bergabung di komunitas dengan alasan ingin menambah paseduluran. “Karena semakin banyak sedulur (anggota), CJ semakin erat bertahan hingga saat ini,” tambahnya.
Didirikan di Kampus ISI Yogyakarta pada 9 Januari 2019, komunitas Cah Jathilan Djogja memiliki memiliki ketua, sekretaris, bendahara, dan humas dalam struktur keanggotaannya.
Hingga kini grup CJ berhasil menjadi media untuk berbagi informasi tentang pagelaran jathilan di provinsi DIY. Keanggotaan CJ Djogja tersebar di seluruh kabupaten dan kota di DIY.
“Dan ada juga dari luar Yogya, ada yang dari Purwosari, Wonosobo, Jakarta, Blitar, Jawa Barat, Banten, hingga Kalimantan,” katanya.
Sebagai penghubung antaranggota terdapat grup WhatsApp dan laman komunitas di Facebook yang kini telah beranggotakan 2.240 orang. Anggota grup semakin meluas karena komunitas ini terbuka untuk umum.
Nanda, salah satu anggota, menyatakan kehadiran komunitas ini membantu untuk mencari hiburan. “Sangat membantu karena di sana hampir semua info tentang jathilan ada,” kata Nanda (9/9).
Selain berkumpul saat menghadiri pentas jathilan, Cah Jathilan Djogja mengadakan pertemuan rutin yaitu “Rabu Gaul” tepatnya setiap bulan di minggu kedua di halaman Kampus ISI Yogyakarta.
“Pada saat berkumpul kami mengadakan acara entah itu bakti sosial atau nonton bareng,” kata Dhenoog.
CJ makin berkembang karena kekuatan paseduluran yang ditanamkan oleh Dhenoog. “Kelebihan CJ dari komunitas lain yaitu orangnya selalu akrab dan saya ajak untuk saling berkumpul dan berjabat tangan biar bisa mengenal sesama anggota,” katanya.
Dhenoog Rachma berharap kedepannya Cah Jathilan Djogja semakin berjaya dan solid agar paseduluran antaranggota bertambah erat.
“Satu rasa satu jiwa untuk kita semua,” kata Dhenoog melafalkan jargon Cah Jathilan Djogja.