Keep the Blues Alive: Geliat Semangat Jogja Blues Forum

Sesi jamming di awal acara Blues On Friday, Jumat (7/9).

Oleh: Nada Celesta

Komunitas musik Jogja Blues Forum menggelar Blues On Friday di Warung Kopi Bjong (7/9). Kegiatan bulanan sejak tahun 2009 kali ini bukan hanya pertunjukan musik, tapi juga penggalangan dana untuk korban gempa bumi di Lombok.

Turut diramaikan oleh Jazz Mben Senen dan Drummer Guyub Yogyakarta (DGYK), melalui Blues On Friday, Jogja Blues Forum terus menunjukkan semangat musik blues yang dipadukan dengan rasa kekeluargaan yang tinggi, sehingga komunitas ini terus bertahan sejak berdiri pada 2009.

Pertunjukan malam itu dibuka oleh Blues On Friday Homeband, grup musik yang terdiri dari anggota komunitas Jogja Blues Forum. Acara pun terus berlanjut dengan berbagai penampilan antara lain dari DGYK, Jazz Mben Senen, penggalangan dana untuk korban bencana di Lombok, pemutaran film dokumenter oleh Spasi Latar, dan ditutup dengan sesi jamming hingga pukul 24.00 WIB. Adapun jumlah donasi yang terkumpul untuk korban bencana di Lombok sebanyak Rp 856.000.

Wilda, salah satu penonton, menuturkan bagaimana ia terus rutin menonton pertunjukan ini sejak ia masih duduk di bangku kuliah enam tahun silam. “Blues On Friday itu tiap tahun acaranya makin ‘panas’. Penampilnya bisa beda-beda tiap tahun dan itu selalu membuat atmosfirnya semakin naik,” jelas Wilda.

Berbeda halnya dengan Robie, salah satu penonton yang rutin hadir sejak awal 2018 ini mengaku daya tarik Blues On Friday adalah “Karena banyak yang nggak suka,”. Pernyataan itu pun dilanjutkan dengan bagaimana ia merasa musik saat ini didominasi oleh genre elektronik dan pop sehingga saat ia datang ke Blues On Friday lalu mencari tahu lebih banyak tentang musik blues, ia menyadari bahwa jenis musik ini sangatlah menarik.

Robie juga mengaku berharap suatu hari nanti ia tidak hanya menjadi penonton di Blues On Friday, namun juga dapat ikut jamming bersama musisi-musisi blues di Yogyakarta tersebut. “Ya barangkali nanti bisa ikut terjun ke sini,” tuturnya.

Jogja Blues Forum telah menginjak usia yang ke-9, (29/5/2018).

Sejak didirikan pada 2009, agenda rutin Jogja Blues Forum yang masih dilaksanakan hingga saat ini adalah Blues On Friday setiap Jumat awal bulan di Warung Kopi Bjong, serta sesi jamming di Radio Geronimo di Jumat akhir bulan.

Semangat Jogja Blues Forum juga diwujudkan dengan rutin menyemarakkan acara-acara musik besar di Yogyakarta, seperti Ngayogjazz dan Kustomfest. Sejauh ini, acara terbesar yang pernah diselenggarakan oleh Jogja Blues Forum adalah  acara musik bertajuk “Jogja Blues Explosion” di tahun 2012. “Itu bisa dibilang merupakan acara musik blues terbesar di Yogyakarta,” jelas Rizky Kurniawan, selaku koordinator Jogja Blues Forum generasi ketiga yang ditemui seusai acara.

Anggota Jogja Blues Forum berfoto bersama di akhir acara Jogja Blues Forum, Jumat (7/9/2018).

Eksistensi Jogja Blues Forum yang semakin kuat juga dibuktikan dari diproduksinya film dokumenter yang mengangkat mengenai komunitas ini. “Awalnya, ada beberapa teman kami yang suka berkumpul dan mengambil video di sini. Lalu kita berpikir, kenapa tidak kita arsipkan saja?” terang Rizky, saat mengingat kembali bagaimana gagasan pembuatan film ini dibuat.

Melalui kerja sama oleh Spasi Latar, film dokumenter tersebut akhirnya dipertontonkan untuk pertama kalinya pada Blues On Friday pada Jumat, 7 September 2018.

Adapun hal-hal yang dapat dinanti dari Jogja Blues Forum antara lain album kompilasi yang terdiri dari musik-musik blues garapan anggota Jogja Blues Forum yang rencananya akan dirilis tahun 2019 mendatang.

Melalui slogan “Keep the Blues Alive” yang tak pernah absen dari setiap agendanya, Jogja Blues Forum ingin selalu menyalurkan semangat musik blues agar tetap hidup dan menjadi rumah bagi para anggotanya. “Bagi saya, Jogja Blues Forum itu rumah. Mau sejauh apa kita pergi, ya akan kembali lagi,” tutup Rizky.