Mengenal Animasi melalui Pemutaran Film “Best Of The Best CRAFT 2017”

Animasi Club menghadirkan program bernuansa baru yaitu masterclass bersama para ahli animasi, yang bertajuk Animaster (27/10)

Oleh: Destyan Cahya Arrizka

Pemutaran film animasi merupakan kegiatan rutina setiap bulan yang diadakan oleh Animasi Club. Edisi ke-19 (27/10) menghadirkan film-flm dari para juara CRAFT 2017 yang terbungkus dalam “Best Of The Best CRAFT 2017”.

Animasi Club merupakan komunitas dengan kegiatan bulanan berupa pemutaran film dan diskusi film animasi itu lokal maupun internasional. Didirikan pada 21 Januari 2017 Animasi Club memiliki misi sebagai wadah bagi siapa saja yang ingin menjadi kreator.

“Animasi Club diinisiasi oleh 3 orang yaitu Hizkia, Chonie, dan Adi Hargowo. Mereka ingin sesuatu yang baru karena animasi di Indonesia hanya identik dengan produksi. Masih sedikit sekali di Indonesia untuk menjadikan animator sebagai kreator,” kata Wildan, penanggung jawab program di Animasi Club.

Animasi Club memiliki visi sebagai pengarsipan karya-karya animasi dari lokal maupun internasional. Komunitas ini bertujuan untuk memperkenalkan animasi berbasis kerajinan tangan dan eksperimental, mengikuti pola-pola budaya nusantara.

Keanggotaan Animasi Club terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar tentang animasi (27/10)

Dalam sesi pertama film yang ditayangkan adalah The Blue Baby (Thailand), Strange Case (Polandia), Tango (Brazil), My Life I Don’t Want (Myanmar), Nightwalk (Slovenia dan Kroasia).

Kemudian film Farewell (Slovenia), In The Crosshairs (Iran), From The Same Thread (Spanyol), Wind Whisper (China) diputar pada sesi dua. Dalam setiap sesinya diadakan diskusi dan tanya jawab mengenai teknik-teknik dalam pembuatan jenis animasi sehingga memberikan manfaat bagi siapa saja yang hadir.

CRAFT 2017 edisi pertama diikuti oleh 115 film dari 46 negara (27/10)

Pemutaran film animasi diadakan secara gratis dan terbuka bagi siapa pun. Sekitar 90 peserta hadir pada malam itu dari berbagai kalangan. Salah satunya Firza yang baru pertama kali datang ke pemutaran film animasi. “Dulu sempat Animasi Club datang ke kampus saya, makanya saya datang untuk melihat pemutarab buat nambah wawasan tentang animasi,” kata Firza.

Edisi kali ini sekaligus untuk promosi CRAFT edisi kedua pada tahun depan. CRAFT merupakan festival film dwi tahunan yang diadakan oleh Animasi Club sebagai sebuah perayaan internasional atas tenik-teknik animasi tradisional berbasis kerajinan tangan. “pada dasarnya animasi yang diciptakan dengan teknik-teknik yang dibuat menggunakan tangan,” kata Wildan

“CRAFT hadir untuk mengimbangi dominasi animasi yang dihasilkan oleh komputer dan untuk mengembalikan animasi kepada teknik-teknik tradisionalnya,” kata Chonie selaku Mangerial Animasi Club.